SOLOPOS.COM - Buruh dari FSPMI membubarkan diri seusai berdemo di kantor PT Indomarco Prismatama, Jakarta Utara, Kamis (27/5/2021). (detik.com)

Solopos.com, JAKARTA -- Aksi boikot buruh berbelanja di Indomaret terus berlanjut. Hal ini seiring belum adanya kesepakatan antara serikat buruh dengan PT Indomarco Prismatama (Indomaret Grup) terkait kasus pidana Anwar Bessy.

Kepastian terus berlanjutnya aksi boikot Indomaret ini disampaikan Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal. Anggota organisasisnya bersama Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) bakal tetap melanjutkan aksi boikot terhadap Indomaret. Meski memang sempat digelar pertemuan antara FSPMI dengan pimpinan Indomaret, namun  pertemuan itu belum menghasilkan kesepakatan berarti. Untuk itu, boikot tetap dilanjutkan pekan depan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Sebelumnya, sempat beredar di media yang menyebut buruh telah membatalkan aksi boikotnya seusai dilaksanakan pertemuan kedua belah pihak antara buruh dan pihak perusahaan. Namun, kabar itu dibantah para buruh.

"Setelah saya lakukan klarifikasi pada saudara Riden Hatam Aziz [Presiden FSPMI] tidak benar ada kesepakatan antara FSPMI dengan pimpinan perusahaan PT Indomarco yang difasilitasi oleh Kementerian Ketenagakerjaan," ujar Said dalam konferensi pers virtual, Jumat (28/5/2021).

Ekspedisi Mudik 2024

Baca Juga: Boikot Nasional Indomaret Sampai Tuntutan Buruh Dipenuhi

"Yang benar adalah sudah ada pertemuan kemarin tanggal 27 Mei 2021 untuk saling bertukar informasi, bertukar permintaan, melakukan sosial dialog yang difasilitasi oleh Dirjen PHI, kami berterima kasih. Tapi belum ada kesepakatan apa pun dan tidak benar boikot terhadap produk Indomaret yang akan dikampanyekan oleh FSPMI dengan dukungan penuh dari KSPI akan berhenti," tegas Said Iqbal.

Aksi boikot akan dilanjutkan di pekan depan. Hari ini, FSPMI dan KSPI akan menentukan gerai-gerai Indomaret mana saja yang akan dipasangi spanduk kampanye boikot tersebut.

"Di gerai-gerai Indomaret di wilayah-wilayah Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, akan dilakukan pemasangan spanduk. Membawa poster di depan toko-toko Indomaret di kota-kota besar itu dengan menyampaikan boikot indomaret. Jangan belanja di Indomaret," sambungnya.

Kampanye Boikot di Medsos

Selain itu, kampanye boikot Indomaret juga akan diperluas lagi melalui media sosial.

Baca Juga: Menakar Seberapa Besar Dampak Seruan Boikot Indomaret oleh Serikat Buruh

Lebih lanjut, Said menjelaskan alasan buruh tetap mau menjalakan aksi boikot tersebut di tengah kekhawatiran ritel ini bisa bangkrut dan karyawan Indomaret jadi terancam PHK.

Menurut Said, pihaknya bukan ingin membuat Indomaret bangkrut. Melainkan ingin melawan kebijakan-kebijakan yang dianggap sewenang-wenang terhadap karyawan. Salah satunya adalah perusahan disebut Said sering mempidanakan kepada karyawannya sendiri ketika membuat sedikit kesalahan.

"Selalu menggunakan modus pidana orang ditakut-takuti, buruh diintimidasi. Mengapa KSPI dan FSPMI bereaksi, karena pidana Anwar Bessy patut diduga manajemen sedang menyebarkan pesan agar seluruh karyawan Indomaret kalau tadi saya bilang 18.000 gerai, setiap gerai 10 orang, berarti 180.000 buruh yang bekerja di Indomaret dikirimkan pesan kalau kamu melawan manajemen kita pidanakan. Ini berbahaya. Itu melanggar etik namanya, korporasi yang seperti itu perlu dilawan," tegasnya.

Baca Juga: Boikot Nasional Indomaret Diminta Tak Ganggu Belanja Konsumen

Sebagaimana diketahui, boikot Indomaret berawal dari tuntutan buruh yang tak terima anggotanya dijadikan tersangka. Anwar jadi tersangka arena merusak properti perusahaan saat demo menuntut THR 2020 yang tak dibayar penuh sesuai perjanjian perusahaan.

Said mengungkap bukan sekali ini saja Indomaret mempidanakan karyawannya. Hal ini sudah sering terjadi sebelumnya.

"Hari ini Anwar Bessy, kemarin sudah ada 6 orang lagi, besok siapa lagi yang dipidanakan kami tidak mau nyerah kalau begini. Kita nggak mau nyerah," ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya