SOLOPOS.COM - Ilustrasi gagal ginjal akut. (Freepik.com)

Solopos.com, SOLO — Kasus gagal ginjal akut progresif atipikal yang menyebar di sejumlah daerah hingga saat ini belum ditemukan di Kota Solo. Namun begitu, Pemkot Solo segera berkoordinasi untuk kewaspadaan menghadapi kemungkinan munculnya kasus tersebut.

Hal itu disampaikan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka saat ditemui wartawan di Balai Kota Solo, Rabu (19/10/2022). Gibran menjelaskan hingga hari itu belum ada laporan kasus gagal ginjal akut progresif atipikal di Solo. “Sejauh ini belum ada laporan,” kata putra sulung Presiden Jokowi itu.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Ditanya mengenai permintaan dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) agar tenaga kesehatan pada fasilitas pelayanan kesehatan untuk sementara tidak meresepkan obat-obatan dalam bentuk sediaan cair/sirop sampai hasil penelusuran dan penelitian tuntas, Gibran mengatakan akan menindaklanjuti.

“Nanti kami segera berkoordinasi dengan kepala dinas kesehatan,” ujarnya. Kemenkes dan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) telah menerima laporan peningkatan kasus gagal ginjal akut progresif atipikal di Indonesia.

Peningkatan kasus itu berbeda dibanding sebelumnya. Penyebabnya masih dalam penelusuran dan penelitian. Kemenkes mencatat dari yang dilaporkan hingga 18 Oktober 2022 ada 206 kasus gagal ginjal akut dari 20 provinsi.

Baca Juga: Bertambah, Anak Meninggal Akibat Gagal Ginjal Akut di DIY Jadi 6

Angka kematian sebanyak 99 anak di mana angka kematian pasien yang dirawat di Rumah Sakit Umum Pusat Nasional dr Cipto Mangunkusumo (RSCM) mencapai 65%.

“Dari hasil pemeriksaan, tidak ada bukti hubungan kejadian Acute Kidney Injury AKI dengan vaksin Covid-19 maupun infeksi Covid-19. Karena gangguan AKI pada umumnya menyerang anak usia kurang dari enam tahun. Sementara program vaksinasi belum menyasar anak usia 1-5 tahun,” kata juru bicara Kemenkes, dr Syahril, melalui laman resmi Kemenkes.

Kemenkes, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Ahli Epidemiologi, IDAI, Farmakolog, dan Puslabfor Polri melakukan pemeriksaan laboratorium untuk memastikan penyebab pasti dan faktor risiko yang menyebabkan gangguan ginjal akut.

Baca Juga: Gagal Ginjal Akut Anak Capai 189 Kasus, Kemenkes: Tetap Tenang, tapi Waspada

Pemeriksaan Sampel Obat

Dalam pemeriksaan yang dilakukan terhadap sisa sampel obat yang dikonsumsi oleh pasien gagal ginjal akut. Sementara ditemukan jejak senyawa yang berpotensi mengakibatkan AKI.

Kemenkes dan BPOM masih terus menelusuri dan meneliti secara komprehensif termasuk kemungkinan faktor risiko lainnya. Kemenkes meminta tenaga kesehatan pada fasilitas pelayanan kesehatan untuk sementara tidak meresepkan obat-obatan dalam bentuk sediaan cair/sirop sampai hasil penelusuran dan penelitian tuntas.

Upaya ini sebagai langkah meningkatkan kewaspadaan serta pencegahan. Selain itu, lanjut Syahril, Kemenkes meminta seluruh apotek untuk sementara tidak menjual obat bebas dan/atau bebas terbatas dalam bentuk cair/sirop kepada masyarakat sampai hasil penelusuran dan penelitian tuntas.

Baca Juga: IDAI Jateng Minta Dokter Anak dengan Pasien Gejala Gagal Ginjal Akut Melapor

“Kemenkes mengimbau masyarakat untuk pengobatan anak. Untuk sementara waktu tidak mengonsumsi obat dalam bentuk cair/sirop tanpa berkonsultasi dengan tenaga kesehatan,” jelasnya.

Dia mengatakan masyarakat bisa menggunakan jenis obat lain sebagai alternatif, di antaranya tablet, kapsul, dan suppositoria (anal). “Perlunya kewaspadaan orang tua yang memiliki anak balita dengan gejala penurunan jumlah air seni dan frekuensi buang air kecil dengan atau tanpa demam, diare, batuk pilek, mual, dan muntah untuk segera dirujuk ke fasilitas kesehatan terdekat,” tambahnya.

Dia menjelaskan keluarga pasien diminta membawa atau menginformasikan obat yang dikonsumsi sebelumnya dan menyampaikan riwayat penggunaan obat kepada tenaga kesehatan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya