SOLOPOS.COM - Pekerja menata jeriken berisi minyak goreng curah di CV Surabaya, Jl. Kusumayudan, Setabelan, Banjarsari, Solo, Selasa (28/6/2022). (Solopos/Nicolous Irawan)

Solopos.com, JAKARTA – Sejak pemerintah menyosialisasikan penggunaan QR Code PeduliLindungi pada 27 Juni 2022 kepada 34.900 pengecer, tercatat baru ada 3.345 pengecer minyak goreng curah atau 8,81 persen dari total keseluruhan sudah mencetak QR Code PeduliLindungi.

“Kemenperin [Kementerian Perindustrian] terus melakukan percepatan agar para pengecer terdaftar segera mencetak QR Code PeduliLindungi. Pada SIMIRAH 2, kami juga telah memasang filter pemantau untuk melihat pengecer mana yang belum mencetak QR Code Peduli Lindungi,” kata Direktur Industri Makanan Hasil Laut dan Perikanan Kemenperin Emil Satria, dikutip Bisnis dari keterangan resminya, Minggu (3/7/2022).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Pengecer yang sudah menerima QR Code PeduliLindungi dapat langsung melakukan transaksi dengan pembeli sesuai dengan ketetapan atau kebijakan harga dan batasan pembelian minyak goreng curah yang berlaku.

Sementara pembeli yang tidak memiliki aplikasi PeduliLindungi masih tetap dapat membeli dengan menunjukkan NIK. Nantinya pengecer wajib mencatat NIK pembeli dan melakukan rekap harian.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan meminta agar sosialisasi pembelian Minyak Goreng Curah Rakyat atau MCGR menggunaakan PeduliLindungi diperpanjang hingga tiga bulan.

Baca Juga: Sosialisasi PeduliLindungi Minyak Goreng Diperpanjang hingga 3 Bulan

Awalnya, pemerintah melakukan sosialisasi penggunaan aplikasi PeduliLindungi guna pembelian MCGR selama dua pekan saja.

Kendati demikian, pada rapat evaluasi kebijakan pengendalian minyak goreng, Jumat (1/7/2022) Luhut menyebut saat ini masih banyak ditemui pengecer yang belum mengunduh QR Code Peduli Lindungi.

Di sisi lain, Kementerian Perindustrian mencatat 130 perusahaan sudah mendaftar ke dalam Sistem Informasi Minyak Goreng Curah (SIMIRAH) 2.0 hingga 1 Juli 2022. Dari total tersebut, meliputi 51 produsen Crude Palm Oil (CPO), dan 79 produsen minyak goreng sawit (MGS).

“Di dalam program Minyak Goreng Curah Rakyat [MGCR], saat ini sudah terdapat penambahan produsen, yang awalnya 75 perusahaan pada program Minyak Goreng Curah Bersubsidi, menjadi 79 perusahaan MGS,” kata Direktur Jenderal Industri Agro Kemenperin Putu Juli Ardika dikutip dari keterangan resminya, Minggu (3/7/2022).

Baca Juga: Beli Minyak Goreng Curah di Solo Belum Gunakan Aplikasi PeduliLindungi

Putu menyampaikan dari total 130 perusahaan yang mendaftar di SIMIRAH 2, sebanyak 98 perusahaan sudah mendapatkan nomor registrasi. Mereka terdiri dari 24 produsen CPO dan 74 produsen MGS.

“Semua yang mendaftar, tidak ada yang ditolak. Tetapi yang belum mendapat nomor registrasi itu karena masih proses verifikasi atau masih melengkapi data yang kurang,” jelasnya.

Meski jumlah perusahaan bertambah, pencapaian panyaluran program MGCR rata-rata baru mencapai 81,72 persen dari kebutuhan bulanan di setiap provinsi sepanjang 1-30 Juni 2022.

“Berdasarkan data, pengiriman produsen MGCR ke tujuh provinsi tujuan, yakni Bali, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Selatan, dan Sumatra Barat, telah melebihi proyeksi kebutuhannya,” sebut Putu.

Baca Juga: Beli Minyak Goreng Pakai Pedulilindungi, Ini Kata Bakul Pasar Semarang

Lebih lanjut, pada Juni 2022, total MGCR yang disalurkan oleh produsen MGS sebanyak 268.000 ton, 182.000 ton di antaranya telah sampai di distributor 1 (D1), 45.000 ton sampai di pengecer, dan 28.000 ton telah dijual ke masyarakat.

“Peningkatan volume ekspor atas CPO dan MGS dapat dilakukan melalui percepatan penyaluran DMO-DPO ke dalam negeri, termasuk dalam bentuk minyak curah berwadah,” ujarnya.

Pemerintah bertekad untuk menjalankan program ini dengan baik dan akuntabilitas terjaga sehingga menjamin ketersediaan dan memenuhi kebutuhan MGCR sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET) sebesar Rp14.000 per liter atau Rp15.500 per kilogram.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya