SOLOPOS.COM - Layangan Bapangan buatan Kuriyanto, 42, warga Dusun Batu Tengah, Desa Baturetno, Kecamatan Baturetno, Wonogiri, Sabtu (22/8/2020). (Solopos.com/M. Aris Munandar)

Solopos.com, WONOGIRI – Penjual Layangan Bapangan di Dusun Batu Tengah, Desa Baturetno, Kecamatan Baturetno, Wonogiri, Kuriyanto, 42, memberi garansi bagi orang yang membeli produk buatannya.

Garansi tersebut berlaku jika layangan tidak bisa naik atau terbang dan mengalami sedikit kerusakan. Bonus garansi diberikan mengingat belakangan ini layangan menjadi tren permainan bagi masyarakat, termasuk di Wonogiri.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

"Sebelum dibawa pulang pasti saya peringati, jika layangan tidak bisa terbang atau ada kerusakan saya perintahkan dibawa ke sini kembali. Jika tidak bisa diperbaiki, kami ganti dengan yang baru. Pembeli tak harus bayar lagi," kata dia saat ditemui Solopos.com di rumahnya, Sabtu (22/8/2020).

Lengkap! Ini Kronologi Pembunuhan Sadis 1 Keluarga di Baki Sukoharjo Akibat Pelaku Terjerat Utang

Ekspedisi Mudik 2024

Sebelum diserahkan kepada pembeli, layangan dicoba terlebih dahulu. Jika sudah layak dan bisa terbang, layangan itu kemudian diserahkan.

Kuriyanto menjual Layangan Bapangan hanya di rumahnya di Baturetno, Wonogiri, saja. Dia tidak membuka lapak di pinggiran jalan. Meski demikian ia mengaku kewalahan saat menerima pesanan dari masyarakat. Bahkan pada akhir-akhir ini ia sering menolak pemesanan.

"Saya kan buat layangan istilahnya sampingan saja ketika sedang musimnya. Kalau siang saya kerja buruh. Jadi pengerjaannya malam, cuma dapat satu buah. Kalau siang tidak kerja bisa dapat empat buah dalam satu hari," ungkap dia.

Hobi Bikin Layangan

Kuriyanto suka membuat layangan sejak kecil. Namun ia mulai menjual layangan dengan skala banyak sejak tiga tahun lalu. Pada musim layangan 2019, ia bisa menjual 180 buah. Pada musim tahun ini, mulai akhir Juli hingga sekarang terjual 92 buah.

Ukuran layangan yang dijual bervariasi, mulai sedang, tanggung dan jumbo. Sehingga harganya pun juga bermacam-macam, mulai Rp15.000 hingga Rp50.000.

Ia mengaku tidak serta merta menjual layangan kepada pembeli. Layangan Bapangan buatan warga Baturetno, Wonogiri ini dijual disesuaikan dengan usia pembeli. Jika pembeli anak-anak disarankan membeli layangan dengan harga dibawah Rp20.000.

Aneka Kuliner Tradisional Murah Meriah di Pasar Gede Solo, Yuk Icip-Icip

Jika sudah dewasa bebas, disesuaikan dengan kekuatan orang yang memainkan. Ia tidak ingin menanggung risiko. Jika tidak mampu memainkan, dikhawatirkan bisa menyobek tangan.

"Sebelum layangan diserahkan, saya edukasi dulu. Jika bermain jangan di area yang dekat dengan kabel, meskipun itu di lapangan. Saya anjurkan di area persawahan jika kurang mampu memainkan," ungkap dia.

Saat membuat layangan, ia memakai limbah plastik dari para pemilik laundry di sekitar Baturetno. Jika bahan kurang, ia membeli plastik lagi.

Bentuk Layangan

Adapun bentuk layangan bapangan bervariasi. Bagian atas atau sayap monoton sama. Namun bagian bawah dibuat berbeda, ada bentuk bula, segitiga, love, dan bentuk kreasi lainnya.

"Membuat bagian bawah memang agak sulit. Selain harus berinovasi juga butuh kelenturan dan kehalusan," ujar dia.

Ia mengatakan, agar layangan bisa terbang dengn tenang perlu ada keseimbangan. Agar seimbang, derajat dan kemiringan layangan haru diperhatikan.

Begini Keseharian Ozie Pemeran Bu Tejo di Film Tilik, Julid dan Nyinyir?

Ukurannya bukan terkait meter, namun derajat. Selain itu, tali goci juga sangat berpengaruh terhadap kualitas layangan. Kalau tidak seimbang, saat naik layangan akan berputar, tidak bisa tenang. Benang yang digunakan berukuran.

"Orientasi saya tidak uang sebenarnya, tetapi kesenangan atau hobi. Makannya saya beri garansi kepada pembeli. Uang yang didapat biasanya juga digunakan untuk makan bersama anak-anak yang membantu saya buat layangan," kata Kuriyanto.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya