SOLOPOS.COM - (Espos/Akhmad Ludiyanto)

Solopos.com, KARANGANYAR — Turunnya level Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di wilayah Soloraya sejak 31 Agustus lalu membuat aktivitas masyarakat mulai meningkat.

Tak terkecuali di Karanganyar, masyarakat mulai berkegiatan di luar rumah. Aktivitas pedagang dan pembeli di pasar-pasar tradisional mulai dilonggarkan, sekolah-sekolah memulai pembelajaran tatap muka (PTM) secara terbatas, dan sebagainya.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Tempat umum seperti Alun-alun Karanganyar juga mulai ramai dikunjungi warga. Tempat ini menjadi salah satu pilihan karena asri dan nyaman untuk bersantai atau kongkow. Sebagian dari mereka bahkan tak bosan berlama-lama di tempat yang berlokasi di depan Kantor Sekretariat (Setda) Karanganyar tersebut.

Baca Juga: Mulai Senin, Pedagang Kuliner Karanganyar Boleh Jualan dan Layani Makan di Tempat

Ekspedisi Mudik 2024

Kegiatan santai ini akan terasa lebih asik karena mereka juga menikmati beragam makanan dan minuman dari warung hik atau warung angkringan yang berada di sekitarnya. Saat makan atau minum, pengunjung tak harus duduk di tenda, tetapi bisa duduk di tikar yang disediakan pedagang di trotoar atau di lahan sekitarnya.

Jumlah warung hik di Alun-Alun Karanganyar ini tak hanya satu atau dua, tetapi ada belasan. Bangunan nonpermanen ini berdiri di banyak titik sehingga memudahkan pengunjung dalam memesan makanan atau minuman.

Warga asal Tasikmadu, Suradi, 35, mengaku sering ke alun-alun untuk bersantai sambil wedangan. Tempat yang ia pilih pun dan berganti-ganti sesuai keinginan.

Baca Juga: Kebijakan Bupati Tutup Alun-Alun Karanganyar Ditanggapi Beragam

“Saya ke sini untuk santai-santai saja sambil wedangan. Kadang saya pilih sisi di timur, kadang di sisi barat. Ya sesuka hati saja. Semua tempatnya enak kok buat nongkrong,” ujarnya pekan lalu.

Seperti warung hik pada umumnya, warung hik di alun-alun ini juga menyajikan beragam menu khas seperti nasi kucing, gorengan, sate bakso, sate jerohan, dan lainnya. Sedangkan menu minuman yang ditawarkan juga bervariasi mulai dari teh, kopi, jahe, dan jeruk hingga beraneka serbuk minuman dalam kemasan yang siap diseduh.

Soal harga, makanan dan minuman di warung hik ini relatif murah. Dengan uang Rp10.000, atau biasa dibilang ceban, pengunjung sudah bisa makan cukup.

Baca Juga: PPKM Karanganyar, Wisata Kemah Bakal Dibatasi

Sakiran, salah satu penjual di warung hik di alun-alun, mengatakan nasi kucing ia jual senilai Rp2.000 per bungkus, gorengan Rp500 per buah, es teh atau teh hangat senilai Rp3.000 per gelas, aneka sate Rp2.000-Rp3.500.

“Jadi kalau makan nasi dua bungkus, ditambah dua gorengan, dan segelas es teh totalnya hanya Rp8.000,” ujarnya.

Ia juga mengatakan pengunjung dapat kongkow di tempat tanpa batasan waktu. “Mau satu jam atau dua jam di sini silakan saja. Sak senenge [sesuka hati],” imbuh sakiran yang baru buka warung di sana pada Juli 2021.

Baca Juga: Karanganyar Kejar Target Level PPKM Turun Jadi Dua

Nah, bagi yang belum pernah kongkow di Alun-alun Karanganyar, tempat ini boleh dicoba bersama teman-teman. Selain bisa menikmati suasana alun-alun, juga bisa sambil menikmati makanan khas warung hik yang hemat di kantong.

Tapi ingat, Sebagian besar warung hik ini baru buka selepas Zuhur.

Jika tidak suka dengan menu warung hik, di Alun-Alun Karanganyar ini juga ada warung-warung lain yang menyajikan beragam makanan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya