SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

SRAGEN — Belasan warga di Desa Plumbungan diduga menderita chikungunya sejak satu pekan lalu.

Salah seorang warga yang tinggal di Dukuh Sungkul, RT 011/004, Plumbungan, Sukarsi, 48, mengeluh suhu tubuh tinggi, kaki lemah dan tidak dapat berjalan sejak Kamis (20/12/2012). Saat itu, dia menduga mengalami chikungunya karena gejala yang dialami hampir sama dengan beberapa warga di Bangunasri RT 012 dan 013. Belasan warga di RT 012 dan 013 didiagnosis menderita chikungunya sekitar satu bulan lalu.
Namun Sukarsi mengaku tidak dapat memastikan penyebab sakit. Dia hanya menduga menderita chikungunya seperti tetangga lain sehingga terpaksa dirawat di Puskesmas.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Awalnya saya kira asam urat karena kaki lemah, enggak bisa gerak dan badan saya panas. Lutut rasanya kaku dan sakit. Rasanya berat dan enggak bisa digunakan untuk jalan. Lantas saya bawa ke Puskesmas Kedawung. Saya takut kena chikungunya karena beberapa tetangga juga mengalami gejala serupa,” kata Sukarsi saat ditemui Solopos.com di rumahnya usai pulang dari Puskesmas Kedawung, Sabtu (22/12/2012).

Namun, Kepala Puskesmas Kedawung, Wisnu Retnaningsih, menampik apabila Sukarsi menderita chikungunya. Dia mengatakan hasil laboratorium tidak mengindikasikan chikungunya meskipun Sukarsi mengalami gejala menyerupai chikungunya, yakni kaki lemah dan tidak dapat berjalan.
“Sukarsi mengalami anemia akut. Dia bukan terkena chikungunya. Itu sudah dibuktikan melalui tes laboratorium. Gejala kaki lemah karena pasien mengalami panas tinggi mencapai 39 derajat celsius,” kata Wisnu saat dihubungi Solopos.com, Sabtu.

Sementara itu, bidan Desa Plumbungan, Novi Ardiani, saat ditemui Solopos.com di rumah Sukarsi mengatakan melakukan Penyelidikan Epidemologi (PE), Sabtu. Dia melakukan PE menindaklanjuti laporan warga perihal dugaan chikungunya yang menyerang beberapa warga di Plumbungan. Novi memeriksa penampungan air milik warga yang diduga menderita chikungunya. Novi mengatakan hasil PE di tempat penampungan air di kamar mandi milik Sukarsi positif mengandung jentik nyamuk.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya