SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solo (Solopos.com) – Belasan orang lanjut usia (lansia) yang tinggal di Panti Wreda Solo tak pernah dijenguk keluarganya sama sekali. Sementara itu, puluhan lansia lainnya rata-rata dikunjungi keluarganya hanya setahun sekali saat Lebaran atau Natalan.

Kepala Panti Wreda Solo, Suryanto, mengaku sangat prihatin atas kondisi tersebut. Menurutnya, hal itu mencerminkan betapa keberadaan warga lansia selama ini telah dilupakan keluarganya. ”Hanya 10% saja, keluarga Lansia yang rajin menjenguk sebulan sekali,” kata Suryanto kepada Espos, Senin (30/5).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Sebelumnya, kata Suryanto, kondisi Panti Wreda Solo tersebut malah lebih memrihatinkan. Sebab, setiap gelandangan dan orang gila yang dirazia Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) selalu dimasukkan ke Panti Wreda. Kondisi tersebut membuat jumlah penghuni Panti Wreda melebihi daya tampung dan tak lagi layak dihuni para lansia dari keluarga miskin yang ingin menikmati masa senjanya. ”Maka kami lantas bikin aturan soal syarat lansia yang boleh dititipkan di Panti,” terangnya.

Sejumlah syarat tersebut antara lain bahwa usia warga lansia minimal 60 tahun, bisa mandiri, serta sehat jasmani dan rohani. Tujuannya, kata Suryanto, agar tugas pegawai tak hanya mengurusi hal-hal sepele soal keseharian para warga lansia. ”Petugas kami terbatas. Kalau setiap orang lansia di sini tak bisa jalan, tak bisa makan sendiri, kami kewalahan,” paparnya.

Saat ini, jumlah penghuni Panti Wreda Solo mencapai 90 orang. Sebagian besar adalah titipan warga Solo. Meski telah melebihi kapasitasnya, namun jumlah tersebut dinilai masih ideal. ”Kalau dulu setiap gelandangan dan orang gila dibawa ke sini, ya jelas enggak cukup,” paparnya.

Atas hal itulah, saat ini Panti Wreda Solo telah menjalin kerja sama dengan RSUD dr Moewardi Solo serta Rumah Sakit Jiwa Daerah (RSJD) Solo. Jika ada penghuni baru dalam kondisi sakit akan dirujuk dulu ke RSUD dr Moewardi Solo. Begitupun jika ada calon penghuni yang mengalami kelainan jiwa, akan dikirim ke RSJD dulu. ”Perlu kami tegaskan, Panti Wreda ini bukan tempat orang gila atau tempat gelandangan,” paparnya.

asa

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya