SOLOPOS.COM - Seorang warga melintas di depan bekas bangunan puskesmas pembantu (pustu) di Dusun Lorog, Desa Tegiri, Kecamatan Batuwarno, belum lama ini. Di Kabupaten Wonogiri ada seratusan pustu yang rusak dengan berbagai kategori mulai dari rusak ringan, sedang dan berat. (JIBI/SOLOPOS/Istimewa)

Seorang warga melintas di depan bekas bangunan puskesmas pembantu (pustu) di Dusun Lorog, Desa Tegiri, Kecamatan Batuwarno, belum lama ini. Di Kabupaten Wonogiri ada seratusan pustu yang rusak dengan berbagai kategori mulai dari rusak ringan, sedang dan berat. (JIBI/SOLOPOS/Istimewa)

Seorang warga melintas di depan bekas bangunan puskesmas pembantu (pustu) di Dusun Lorog, Desa Tegiri, Kecamatan Batuwarno, belum lama ini. Di Kabupaten Wonogiri ada seratusan pustu yang rusak dengan berbagai kategori mulai dari rusak ringan, sedang dan berat. (JIBI/SOLOPOS/Istimewa)

WONOGIRI – Belasan puskesmas dan seratusan puskesmas pembantu (pustu) di Kabupaten Wonogiri rusak dengan berbagai tingkat. Ada yang rusak ringan, sedang dan berat. Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) berencana memperbaikinya secara bertahap karena keterbatasan anggaran.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kepala DKK Wonogiri, Widodo, mengakui banyak usulan dari masyarakat untuk perbaikan puskesmas dan pustu yang rusak. “Dari hasil musrenbang [musyawarah perencanaan pembangunan] tingkat kabupaten, banyak usulan untuk perbaikan puskesmas dan pustu. Tapi, kami harus mengecek ke lapangan terlebih dulu untuk menilai tingkat kerusakannya,” katanya saat dihubungi Solopos.com.

Ia menyatakan perbaikan bangunan puskesmas yang rusak akan dilakukan secara bertahap. Sedangkan perbaikan pustu, pihaknya akan mengecek apakah pustu tersebut masih bermanfaat atau tidak. “Ada pustu yang aktif dan tidak, jadi kami harus tahu dulu kondisinya. Kalau diperbaiki tetapi tidak dimanfaatkan, ya percuma. Tapi, mayoritas pustu di Wonogiri cukup efektif. Walaupun tidak setiap hari ada perawat atau bidan di pustu itu karena hanya datang setiap dua atau tiga hari sekali,” ujarnya.

Menurut Widodo, pembangunan pustu tidak memandang apakah lokasinya terpencil atau tidak. Bahkan, lanjut dia, di wilayah Kecamatan Wonogiri seperti di Kelurahan Wonokarto juga ada pustu. Sebab, fungsi pustu tersebut untuk mendekatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.

Sementara, Kabid Sumber Daya Kesehatan, Rhodiyah, mengatakan saat ini ada 39 puskesmas yang tersebar di 25 kecamatan di Wonogiri dan 18 puskesmas di antaranya rusak. Ada sembilan puskesmas yang rusak ringan, lima puskesmas yang rusak sedang dan dan empat puskesmas yang rusak berat.

Selain itu, dari 140 pustu yang tersebar di seluruh Kabupaten Wonogiri, 107 pustu di antaranya rusak. Ada 43 pustu yang rusak ringan, 31 pustu yang rusak sedang dan 33 pustu yang rusak berat. “Pustu sifatnya memang mendekatkan pelayanan kesehatan ke masyarakat. Jadi, ditangani oleh bidan atau perawat,” katanya.

Terkait upaya perbaikan, Widodo mengatakan pada tahun ini akan memperbaiki beberapa puskesmas dan pustu. Puskesmas yang akan direhab itu yakni Puskesmas Tirtomoyo 2, Puskesmas Bulukerto dan Rawat Inap Jatisrono. Sedangkan pustu yang mendapat dana perbaikan hanya 11 unit. Ia tidak bisa memastikan jumlah besaran dananya karena data tersebut berada di kantor.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya