SOLOPOS.COM - Ilustrasi penggunaan Internet menggunakan smartphone (Istimewa/Huffington Post)

Belanja online melalui ponsel akan lebih banyak daripada menggunakan PC.

Solopos.com, JAKARTA — Staf Khusus Bidang Riset & Pengembangan, Desk Ketahanan dan Keamanan Informasi Cyber, Kemenko Polhukam, Kun Arif Cahyantoro, memprediksikan jumlah pembeli produk online lewat ponsel akan mengalahkan PC pada 2017.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Menuru Kun Arif, pengguna aktif smartphone Indonesia bulan lalu mencapai 88,1 juta orang dan belanja online menggunakan ponsel mencapai 12,8 juta. Aktif user pada Januari 88,1 juta, online purchase by mobile 12,8 juta, tapi meningkat hampir 172,8%,” katanya dikutip Antara, Selasa (23/2/2016).

“Sehingga proyeksinya adalah Januari 2017 jumlah orang yang belanja online dengan menggunakan smartphone akan mengalahkan jumlah pembeli yang menggunakan PC,” sambung dia.

Menurut Kun, pembeli akan menggunakan smartphone sebagai tools untuk membeli produk online ketika jumlahnya akan lebih banyak dari pada yang memggunakan PC atau tablet.

Hasil prediksi pada Januari 2017, pemesanan pembelian online lewat mobile mencapai 34,97 juta, tetapi pemesanan pembelian online lewat PC atau tablet hanya 30,25 juta.

Berbeda dari 2016, pada Januari 2016 tertinggi masih pemesanan pembelian online lewat PC atau Tablet sebanyak 21,14 juta, sementara mobile hanya 12,82 juta.

Hal itu dapat diprediksikan begitu cepat dalam satu tahun, karena menurut Kun, didapatkan data pada Januari 2013 belanja online lewat smartphone yang pada tahun sebelumnya hanya 4,86 juta menjadi 12,82 juta.

“Jadi, kenaikan sebesar 155% satu setengah kali lipat cuma hanya dalam waktu setahun. Dengan asumsi itu, kalau 12,82 juta, satu setengah kali lipatnya mencapai 34,97 juta,” sambung dia.

Alasan kecenderungan pembeli berpindah dari PC ke ponsel, Kun melihat, terkait masalah kecepatan PC saat smartphone dinilai akan terkoneksi Internet lebih dibanding PC.

Alasan selanjutnya adalah masalah kemudahan. Alasan terakhir terkait dengan lifestyle karena orang saat ini lebih senang membawa handphone daripada notebook.

“Data Oktober 2012 sudah menunjukkan jumlah penduduk subscriber mobile lebih besar dari jumlah penduduk Indonesia. Sejak Juli 2009 perkembangan mobile kita melebihi pertumbuhan seluruh dunia,” tambah dia.

Pertumbuhan ponsel pintar diprediksi menggeser tren jual beli online e-commerce menjadi m-commerce atau mobile commerce. Hal ini diungkapkan oleh Pengamat e-commerce Institut Teknologi Bandung (ITB), Kun Arief Cahyantaro. Bisnis online semarak karena didukung penetrasi seluler di Indonesia yang melebihi rata-rata dunia dan Asia Tenggara.

“Rata-rata penetrasi seluler di Indonesia mencapai 121% sementara Asia tenggara hanya 119%, Filipina 114%, dan global rata-rata 98%,” ujarnya seperti dikutip dari Liputan6.com, Selasa.

Ia mengatakan, berdasarkan data yang ada, pada 2015, 60% pengguna Internet di dunia adalah penduduk berusia 12-15 tahun. Dari rentang usia tersebut, pengguna terbesar berada pada usia 25-29 tahun.

Hal itu menjadikan pasar perdagangan online menjadi sangat potensial. Potensi transaksi dari bisnis online di Indonesia diperkirakan mencapai US$20 miliar-US$28 miliar atau Rp271 triliun-Rp379 triliun.

Tingginya kecenderungan pengguna Internet dari kaum muda mendorong Indonesia sebagai target pasar potensial. Kun mengatakan, target produk pasar pada kalangan muda ini akan semakin besar hingga 2020 dan terus bertahan di 2035.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya