SOLOPOS.COM - Wakil Kedubes Belanda untuk Indonesia Ferdinand Lahnstein menanam bibit kopi di Dukuh Setabelan, Desa Tlogolele, Kecamatan Selo, Boyolali, Jumat (19/1/2018). (Akhmad Ludiyanto/JIBI/Solopos)

Pemerintah Belanda memerikan bantuan untuk masyarakt Indonesia.

Solopos.com, BOYOLALI — Pemerintah Belanda melalui Kedutaan Besar (kedubes) Belanda untuk Indonesia memberikan bantuan bibit tanaman kepada warga di lereng Gunung Merbabu dan Merapi.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Bantuan tersebut merupakan bagian dari market development (pengembangan pasar) untuk memberikan nilai tambah ekonomi bidang pertanian/perkebunan bagi warga setempat.

Sebagai langkah awal, kedubes menyerahkan 10.000 bibit kopi yang ditanam secara simbolis oleh Wakil Kedubes Belanda untuk Indonesia Ferdinand Lahnstein di Dukuh Setabelan, Desa Tlogolele, Kecamatan Selo, Boyolali, Jumat (19/1/2018).

Kepada wartawan Lahnstein mengatakan, program bantuan di bidang pertanian/perkebunan sudah berlangsung di wilayah lain di Indonesia. Namun untuk Boyolali ini merupakan programnya yang pertama. “Bantuan untuk masyarakat Indonesia sudah lama. Tapi untuk di Boyolali khususnya di bidang pertanian ini baru,” ujarnya.

Dia menambahkan, selain bidang pertanian/perkebunan, pihaknya juga menyalurkan bantuan pendidikan berupa beasiswa belajar untuk jenjang pascasarjana bidang pertanian ke Belanda. Saat ini sudah dikirim 70 orang untuk belajar ke Negeri Kincir Angin itu melalui beasiswa tersebut.

“Untuk bantuan ke Indonesia ini kami menyediakan dana 25 juta euro  [sekitar Rp408 miliar] untuk bantuan langsung maupun beasiswa pendidikan di bidang pertanian,” imbuhnya.

Untuk penyaluran bantuan tersebut pihaknya menggandeng LSM internasional Solidaridad dan Yayasan Business Watch Indonesia (BWI).
Suresh Motwani dari Solidaridad India yang membawahi wilayah Asia Tenggara mengatakan, program pertanian tersebut merupakan program berkelanjutan. Sehingga bantuan bibit kopi ini akan dilanjutkan dengan komoditas lainnya.

Selain itu, bantuan tersebut selain memberdayakan ekonomi masyarakat, juga merupakan upaya pelestarian daerah lereng gunung terkait konservasi air. “Program ini tidak berhenti di sini, namun akan kami lanjutkan ke depan untuk konservasi alam lereng gunung,” ujarnya.

Sementara Ketua BWI Arys Buntara menambahkan, program pengembangan pasar produk pertanian/perkebunan wilayah Merapi dan Merbabu dengan dukungan kedubes Belanda ini akan dilanjutkan dengan komoditas sayuran yang cocok ditanam di daerah lereng gunung itu seperti pakcoi, kedelai, cabai, dan sebagainya.

“Kopi punya nilai ekonomi tinggi sehingga diharapkan mampu memberikan kesejahteraan bagi warga. Ada juga bantuan benih sayuran,” kata dia

Kepala Desa Tlogolele, Widodo juga menambahkan, saat ini pihaknya sedang mempersiapkan lahan untuk tanaman cabai.

“Untuk awal memang kopi dulu sebanyak 30.000 pohon kopi. Yang sudah ditanam 10.000 batang, yang dipersiapkan 10.000 batang, dan nantinya akan ada lagi 10.000 batang. Selain itu kami juga sedang mempersiapkan lahan untuk pohon cabai. Nantinya, hasil pertanian maupun perkebunan ini dikelola warga melalui kelompok tani setempat,” kata dia.

Sementara itu, acara tersebut dihadiri Kepala Balai Taman Nasional Gunung (BTNG) Merbabu Edy Sutiyarto, Kepala Resort Selo BTNG Merapi Suwiknya, Camat Selo Jarot Purnawa beserta jajaran Muspika, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (Dispermasdes) Purwanto, perwakilan Dinas Pertanian (Dispertan) Boyolali, dan tokoh masyarakat setempat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya