Kolom Jogja
Kamis, 8 Oktober 2009 - 12:25 WIB

Belajar konsisten

Redaksi Solopos.com  /  Budi Cahyono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Tibalah kepala sekolah menagih perangkat pengajaran dari para guru untuk kelengkapan administrasi kurikulum. Tenggat waktu yang disyaratkan ternyata tidak dapat dipenuhi oleh sebagian besar guru. Memang akan muncul berbagai alasan yang sangat masuk akal dan bisa dimaklumi, seperti sibuk, banyak tugas, atau koreksian yang mendesak untuk diselesaikan.

Situasi demikian menjadi kesempatan untuk menagih guru agar konsisten baik terhadap siswa maupun diri sendiri. Jika demikian yang terjadi, para guru mesti ingat perlakuan terhadap siswanya.

Advertisement

Lazim terjadi guru memberikan tenggat waktu pengumpulan tugas, harus selesai tanggal tertentu, setiap hari keterlambatan berarti pengurangan nilai, bahkan terlambat berarti nilai nol.

Betapa guru-guru sangatlah disiplin, ketat, tegas, tanpa diskusi apapun, kalau untuk muridnya. Namun, untuk dirinya sendiri, pasti akan muncul berbagai alasan untuk menawar, bahkan menghindar kalau mungkin.

Advertisement

Betapa guru-guru sangatlah disiplin, ketat, tegas, tanpa diskusi apapun, kalau untuk muridnya. Namun, untuk dirinya sendiri, pasti akan muncul berbagai alasan untuk menawar, bahkan menghindar kalau mungkin.

Hal itu lazim disebut disiplin yang selektif. Tempo hari seorang siswa bertanya perihal nilai ulangan yang telah ditempuhnya. Meski telah lewat dua minggu dari tanggal pelaksanaan ulangan, toh nilai dan hasil pekerjaan siswa belum juga saya bagikan.

Jawaban dengan dalih apapun, tetaplah tidak mengurangi rasa malu yang coba saya tutupi. Dalam hati kecil muncul juga perasaan tidak enak. Sebagai guru ternyata tidak mudah untuk berpikir dan bertindak konsisten. Murid terlambat pasti ditolak, sedangkan guru sengaja berlambat-lambat masuk kelas.

Advertisement

Tindakan pendidik
Pater Driyarkara, filsuf pendidikan Indonesia, menyebut hakikat pendidikan adalah perbuatan si pendidik itu sendiri. Oleh karena itu, di manapun dan siapapun telah menjadi kelas bagi guru.

Perilaku guru dituntut tanpa cela, tidak boleh protes, tidak boleh marah, tidak boleh menuntut kelayakan gaji, bahkan harus menerima apapun perlakuan pihak lain terhadap dirinya. Jika dikaitkan dengan siswa, perbuatan guru di depan kelas telah menjadi bahan pelajaran tersendiri.

Sebaliknya, perbuatan guru bisa berbalik meruntuhkan kepercayaan murid kepada guru. Rendra menyebut perjuangan adalah pelaksanaan kata-kata. Kalau dibalik akan terumus bahwa melaksanakan kata-kata itu butuh perjuangan. Mewujudkan kata-kata dengan perbuatan itu menjadi perjuangan yang tidak gampang.

Advertisement

Pun Driyarkara menyebut pendidikan sebagai pemanusiaan orang-orang muda. Proses pendidikan di sekolah mensyaratkan keteladanan profesional dan keteladanan personal para gurunya. Profesionalitas ini berkait dengan penguasaan ilmu dan penguasaan didik-mendidik.

Kecukupan ilmu dan terusmenerus membarui diri akan membawa siswa kepada penguasaan materi yang melebihi sekedar yang disyaratkan kurikulum. Yang tidak bisa diabaikan adalah keteladanan personal dari para guru.

Jika siswa belajar dari perbuatan guru, maka keteladanan para guru akan sangat berarti sebagai sebuah model. Siswa dapat mengalami teladan konkret dan mencoba menginternalisasi nilai-nilai yang dialami tersebut bagi dirinya sendiri.

Advertisement

Keteladanan para guru akan menjadikan guru sebagai pendidik yang mampu memberikan kesempatan siswa untuk mengembangkan semua dimensi kemanusiaannya, sedangkan pengajar hanya mengembangkan dimensi intelektual.

Memang lebih mudah menemukan tenaga pendidik yang hanya dapat memberikan pelajaran daripada tenaga pendidik yang selain mampu memberikan pelajaran juga mampu mendengarkan dan memberi keleluasaan anak didik untuk berkembang sesuai bakat dan dinamikanya sendiri. Untuk itu, para guru mesti belajar untuk konsisten, meskipun tidak gampang, toh guru bisa mewujudkannya.

Advertisement
Kata Kunci :
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif