SOLOPOS.COM - Kampung Batik di kota Semarang Jawa Tengah yang instagramable. (Instagram--aslisemarang)

Solopos.com, SEMARANG — Datang ke Kota Semarang mestinya tak hanya mendatangkan kegembiraan. Kampung Batik di Kota Semarang menawarkan paket liburan yang bukan hanya menjanjikan wisata menyengkan, tetapi juga sekaligus belajar.

Kampung Batik berlokasi di dekat pasar Johar dan Kota Lama Semarang. Jika dari Gereja Blenduk, maka pengunjung harus memutari bundaran Bubakan menuju arah Jl. Patimura atau Jl. Dr. Cipto.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Wisatawan akan menemukan sebuah gang dengan gapura bertuliskan Jl. Batik. Lokasinya sebelum hotel Djelita. Nah, di situlah Kampung Batik berada.

Begini Disbudpar Semarang Obati Rindu Dugderan

Ekspedisi Mudik 2024

Mengapa selain berlibur wisatawan juga bisa mendapat pengetahuan di sana? Salah satu alasannya, saat wisatawan memasuki kampung tersebut, dinding penuh dengan lukisan indah karya warga setempat akan menyambut kalian.

Adeging Kutha Semarang

Wisatawan akan belajar sejarah berdirinya Kota Semarang atau mereka menyebutnya Adeging Kutha Semarang. Sejarah tersebut diceritakan lewat mural sepanjang 46 meter.

Duh, 60 Tenaga Kesehatan di Jateng Positif Covid-19

Lewat lukisan bernuansa wayang geber, sejarah Semarang diceritakan dengan menarik dinding tersebut. Cerita bermula dari gambar berbentuk pulau-pulau di Indonesia pada abad ke-14 alias saat Kerajaan Mataram Kuno masih berkuasa.

Cerita kedatangan pelaut asal Tiongkok pimpinan Laksamana Ceng Ho juga ada di kampung tersebut. Ia adalah pendiri Kelenteng Sam Poo Kong. Selain itu, ada juga gambar saat perjuangan kemerdekaan Indonesia.

Pada masa penjajahan Belanda, Kampung Batik sudah mengalami masa kejayaan. Namun, pada tahun 1942 lebih tepatnya saat Jepang datang, kawasan tersebut terbakar habis.

Mengulas Sejarah Gedung Jiwasraya Kota Lama Semarang

Walaupun seperti lenyap ditelan bumi, masyarakat setempat mencoba mendirikan kembali Kampung Batik pada tahun 1980. Sayang sekali, usaha mereka tidak bertahan lama. Kampung yang dihuni ratusan perajin batik tak terurus oleh masyarakat dan pemerintah setempat.

Seperti yang dihimpung Solopos.com, Kamis (23/4/2020), barulah pada tahun 2006 hingga saat ini, Kampung Batik akhirnya hidup kembali. Pemerintah Kota Semarang bersama warganya bergotong royong merenovasi destinasi berharga ini.

Di Kampung Batik, selain belajar sejarah kota Semarang, pengunjung juga bisa berlatih membatik. Hanya dengan Rp25.000, wisatawan akan belajar membuat pola sesuai dengan selera masing-masing.

Di Balkon Gedung Bekas Kantor Semarang, Billy Christian dkk. Merinding...

Wisatawan juga bisa belajar mencanting di atas kain menggunakan malam. Walaupun kegiatan tersebut sangat membutuhkan ketelatenan dan ketelitian, namun sangat asyik untuk dicoba.

Instagramable

Bagi yang hobi selfie, tidak usah khawatir. Di Kampung Batik, kamu akan menemukan beberapa spot foto yang Instagrambale. Seperti tembok yang penuh dengan lukisan atau rumah warga yang berwarna-warni.

Charoen Pokphand Borong 1 Juta Ayam Peternak, Harga Anjlok Penyebabnya...

Area tersebut menjadi langganan wisatawan untuk berpose atau berswafoto. Apalagi jika gemar nge-vlog. Pengunjung bisa merekam kegiatan para perajin batik yang dijamin seru.

Tidak asyik jika tidak membawa buah tangan dari kampung aestetik itu bukan? Tenang saja, pengunjung bisa berbelanja batik di sana. Harga yang ditawarkan juga beragam. Mulai dari Rp50.000 hingga jutaan rupiah.

Nah, bagaimana? Sudah memasukkan Kampung Batik ke dalam daftar liburan kalian?

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya