SOLOPOS.COM - Mbah Ponidi mengacungkan jari metal sambil duduk di sedel motor gerobaknya di areal Pasar Kidul, Sragen, Senin (24/1/2022). (Solopos.com/Tri Rahayu)

Solopos.com, KARANGANYAR — Berpenampilan nyentrik cenderung urakan membuat sosok Ponidi, 52, menarik perhatian masyarakat di sekitarnya. Termasuk saat ia duduk santai di sebuah warung makan di dekat Pabrik Gula Mojo, Sragen, Senin (24/1/2022).

Bagaimana tidak nyentrik, warga Banyuwangi, Jawa Timur itu memiliki rambut dan jenggot yang sama-sama gimbal, kumisnya pun tebal. Mbah Pon, sapaan akrabnya, tampil tanpa alas kaki. Ia memakai celana pendek hitam dan berkaus terbalik yang juga warna hitam. Sekilas orang menganggap Mbah Pon orang gila.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Mbah Pon selalu menaiki motor Honda Grand yang didesain seperti gerobak ke mana-mana. Di gerobak itu terdapat banyak tulisan mengandung makna. Tulisan itu ditulis sendiri menggunakan cat minyak dengan jari-jarinya.

Baca Juga: Kisah Haru Gadis Keturunan RI, Diasuh Ibu Angkat Beda Agama di Malaysia

Mbah Pon sudah melanglang buana untuk mencari kedamaian. Bergaya bak orang gila itu dilakoninya sejak 1999 lalu. Pria kelahiran 23 Juli 1969 itu sudah pernah menjelajahi Jawa, Bali, dan Sumatra. Mbah Pon pernah ditangkap aparat Satpol PP di Jakarta dan dihukum satu pekan. Kemudian Mbah Pon diantar pulang ke Banyuwangi tetapi setibanya di Boyolali, mobil pengantarnya itu rusak.

“Saya diberi uang saku untuk pulang terus bebas,” katanya dengan bahasa ringan.

Penampilan Mbah Pon yang urakan membuat anak-anak di sekitarnya takut mendekat. Ada orang yang mendekatinya pun langsung pergi dengan menutupi hidungnya. Mbah Pon mengakui 15 tahun belum mandi.

Baca Juga: Sumanto Tinggal Sendiri di Tepi Tol Solo-Jogja Sambil Jualan Soto

Ia kerap mendengar umpatan dan dicaci. Namun semua itu dianggap Mbah Pon seperti suara-suara semesta. Meskipun dibilang orang gila, Mbah Pon ternyata hafal sejumlah ayat Al Quran dan mengetahui maknanya. Ia pun mengamalkan nilai-nilai dalam Pancasila, terutama sila kedua Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab.

“Kedamaian itu dari timur kalau kepuasan itu dari barat. Ada lagu aja ditinggal kapribaden ketimuran [jangan ditinggal keperibadian ketimuran]. Kalau ingin memahami manusia maka pahamilah hidup di zaman purba, hidup tanpa apa-apa. Saya seperti ini untuk mencari jalan terang, jalan yang lurus,” katanya saat berbincang dengan Solopos.com, Senin siang.

Ahli Menderita

Mbah Pon tak pernah mengenyam bangku sekolah dan tak memiliki istri apalagi anak. Ia mengaku ahli menderita sejak 1983. Bahkan pada 1986 pernah ke Malaysia untuk mengembara mencari uang. Kini, ia sampai di Sragen pun tidak tahu mau ngapain. Ia hanya mengikuti kata hati dan tidak pernah menghitung hari.

Baca Juga: Ibu Cabut Laporan, Pemuda Jual Perabot-Genting di Bantul Wajib Lapor

Sragen itu dianggapnya seperti daerah-daerah lain karena masih semestanya Allah. “Hidup ini kan ibarat orang mampir. Ya, di Sragen ini hanya mampir,” katanya.

Ia berpesan orang bahagia atau celaka di dunia itu tergantung pada perbuatan dan perkataannya. Dia melanjutkan orang sabar itu harus tahu artinya sabar, yakni tidak ngamukan. Ia menunjukkan kata-kata yang ditulisnya di gerobaknya. Ia mengatakan orang waras itu sebenarnya gaya orang saja, sama halnya dengan orang gila juga gaya saja.

“Kata-kata itu sebenarnya untuk diri saya sendiri. Kalau orang lain mau ikut ya silakan. Sopan santun rendah hati itu mahal. Kata-kata ini seperti harta karun sekarang. Hidup dilarang nakal, nakal itu dosa. Kalimat itu sebenarnya undang-undangan agama. Stres artinya minggat, artinya Iman dan taqwa. Kata itu menunjuk pada manusia itu sebenarnya tak mengenal apa yang dimilikinya. Padahal apa yang ada pada manusia itu milik Allah,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya