SOLOPOS.COM - Kapolres Wonogiri, AKBP Christian Tobing. (Istimewa)

Solopos.com, WONOGIRI -- Kapolres Wonogiri, AKBP Christian Tobing, meminta masyarakat yang diancam dibunuh oleh seseorang untuk segera malapor ke pihak kepolisian. Hal itu untuk mengantisipasi kejadian pembunuhan di Kismantoro agar tidak terulang kembali di daerah lain.

Telah diketahui, pembunuhan yang terjadi di Dusun Ngroto, RT 003/RW 001, Desa Ngroto, Kecamatan Kismantoro, Wonogiri, Minggu (27/12/2020), menewaskan warga setempat, Siti Zulaikha, 34.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Warga Jebres Solo Meninggal Tertabrak Minibus di Wonogiri Saat Hendak Nyekar Makam Suami

Ekspedisi Mudik 2024

Berdasarkan keterangan ibu kandung korban, Narni, 54, sekitar tiga bulan lalu korban sempat diancam dibunuh oleh pelaku, Yahmin alias Parlan, 57, warga Dusun Jaten RT 004/RW 006, Desa Ngroto, Kecamatan Kismantoro, Wonogiri. Namun korban tidak berani melaporkan ancaman itu ke pihak polisi.

"Kalau ada masyarakat yang menerima ancaman pembunuhan, segera lapor ke kepolisian. Bagitu juga yang menjadi korban tindak pidana. Kami siap menindaklanjuti," kata Tobing kepada wartawan, Rabu (30/12/2020).

Menurut Tobing, saat melapor tidak harus langsung ke Mapolres. Masyarakat bisa menghubungi pihak polisi di Mapolsek terdekat. Selain itu, di setiap desa sudah ada anggota Bhabinkamtibmas. "Jadi tidak perlu takut. Akan segera kami tangani," ungkap dia.

Setelah ada laporan, Kapolres berjanji akan memberi perlindungan kepada pelapor atau korban. Selanjutnya, pihak kepolisian akan melakukan langkah-langkah sesuai dengan hukum yang berlaku.

Suasana

Tobing menegaskan semua pihak menginginkan kedamaain dan suasana yang kondusif di seluruh wilayah Wonigiri. Maka, ia tidak ingin peristiwa pembunuhan seperti yang terjadi di Kismantoro terulang kembali. Menurut dia, kasus pembunuhan di Kismantoro sudah selesai.

"Intinya kami siap bergerak cepat dan menangani jika ada ancaman di tengah-tengah masyarakat. Lakporkan kepada kami dengan bukti-bukti yang dimiliki, langsung kami tangani. Sekali lagi jangan takut," kata Tobing.

Jadi Langganan Banjir, Warga Desa Kadokan Sukoharjo Sudah Siapkan Jalur Evakuasi

Diberitakan sebelumnya, selain pengakuan keluarga korban diancam akan dibunuh tiga bulan lalu, beredar kabar di masyarakat bahwa korban akan dibunuh satu pekan sebelum kejadian. Dalam kasus pembunuhan itu, ayah korban dibacok oleh pelaku dan berakibat kepalanya terdapat 13 jahitan. Beruntung ayah korban masih bisa diselamatkan. Sementara itu, pelaku melakukan bunuh diri setelah menghabisi nyawa korban.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya