SOLOPOS.COM - Ketua Bappilu DPD PKS Solo, Sugeng Riyanto. (Istimewa)

Solopos.com, SOLO -- Peluang Partai Keadilan Sejahtera atau PKS untuk membangun koalisi bersama parpol penghuni gedung parlemen di Pilkada Solo 2020 nyaris tidak ada lagi.

PKS tidak bisa mengusung pasangan calon sendiri karena hanya memiliki lima kursi di DPRD Solo. Syarat parpol atau gabungan parpol bisa mengusung pasangan calon yakni memiliki minimal sembilan kursi.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Saat ini semua parpol pemilik kursi di DPRD Solo kecuali PKS telah memberikan rekomendasi kepada Gibran Rakabuming Raka-Teguh Prakoso yang diusung PDIP. Dua parpol terakhir yang memberikan rekomendasi yakni Partai Golkar dan PAN, Rabu (12/8/2020).

Melaju Kencang Dari Flyover Manahan Solo, Isuzu Panther Tabrak Median Jalan Dan Nangkring Di Trotoar

Meski sudah tidak punya rekan untuk diajak berkoalisi, PKS menilai peluang mengusung pasangan calon di Pilkada Solo 9 Desember nanti masih ada. Ketua Bappilu DPD PKS Solo, Sugeng Riyanto, menegaskan PKS belum menyerah dan akan menunggu hingga batas akhir.

Batas akhir akhir dimaksud yakni tahap pendaftaran pasangan cawali-cawawali ke KPU Solo September 2020. “PKS masih mencoba untuk bertahan sampai tanggal 6 September 2020, saat tahap pendaftaran calon di KPU Solo. Sejauh Gibran-Teguh dan pendukungnya belum mendaftarkan diri ke KPU Solo berarti sejauh itu pula usaha PKS akan terus digulirkan,” ujar dia kepada Solopos.com, Selasa (11/8/2020) malam.

Selama belum resmi mendaftarkan ke KPU Solo, menurut Sugeng, masih ada peluang rekomendasi partai-partai politik (parpol) berubah, terutama di menit-menit akhir atau last minutes.

PAN & Golkar Beri Rekomendasi Ke Gibran-Teguh Di Pilkada Solo 2020, PKS Kini Benar-Benar Sendirian

Soal masih adanya peluang kejutan di menit-menit akhir bagi PKS di Pilkada Solo 2020, Sugeng mengambil contoh saat Pilkada Karanganyar 2018 lalu. DPP Partai Gerindra yang tadinya sudah memberikan rekomendasi kepada Juliyatmono-Rober Christanto tiba-tiba mengubah rekomendasi di saat-saat terakhir.

Tak Bekerja Sendirian

“Fakta-fakta historis sudah terjadi seperti di Karanganyar. Saat belum pendaftaran calon, rekomendasi Partai Gerindra sudah ke Juliyatmono, sudah tertulis. Saat itu lah PKS melobi level DPP. Kemudian Gerindra mencabut rekomendasinya,” kata dia.

Saat itu, DPP Partai Gerindra lantas memberikan rekomendasi kepada pasangan Rohadi Widodo-Ida Retno Wahyuningsih. Dalam konteks Pilkada Solo 2020, menurut Sugeng, PKS tak bekerja sendirian. PKS menggandeng tokoh-tokoh yang sudah berkomunikasi.

Kapolda Jateng Soal Kerusuhan Di Mertodranan Solo: Tak Ada Ruang Untuk Kelompok Intoleran!

“PKS kan tidak jalan sendiri. Para kandidat yang kemarin datang ke PKS juga kami titipi tugas itu. Dengan jejaring yang dimiliki ayo bersinergi memunculkan kapal koalisi. Dari internal PKS jalan, dari mereka jalan. Tidak sim salabim menunggu keajaiban,” urai dia.

Sugeng menjelaskan dalam politik semua kemungkinan bisa terjadi. Artinya masih ada peluang bagi PKS untuk mengusung pasangan calon di Pilkada Solo selama waktu belum berakhir. “Pada hari-hari last minute ini ada sesuatu yang kemudian mengubah peta sehingga selagi belum mendaftarkan diri masih ada celah untuk diikhtiari,” tegas dia.

Sebagaimana diberitakan, PKS benar-benar ditinggal sendirian setelah PAN dan Partai Golkar memastikan rekomendasi kepada Gibran-Teguh. Pada Rabu (12/8/2020), Gibran-Teguh berangkat ke Jakarta untuk menjemput rekomendasi itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya