SOLOPOS.COM - Tukiyo menunjukkan buah melon dari tanamannya. (David Kurniawan/JIBI/Harian Jogja)

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL– Petani Gunungkidul berhasil mengembangkan tanaman buah melon. Budidaya melon merupakan hal langka di Gunungkidul, pasalnya di daerah ini baru dua kecamatan yang berhasil membudidayakannya, yakni di Kecamatan Tepus dan Wonosari. Diperkirakan panen perdana di Kecamatan Wonosari mencapai delapan ton buah melon.

Salah seorang petani, Tukiyo mengaku tertarik mengembangkan budidaya melon karena prospek bisnis buah  berair tersebut. apalagi, anaknya Muhammad Nurdin pernah mendapatkan pelatihan pertanian selama setahun di Jepang.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Setelah pulang, anak saya mengajak untuk mencoba menerapakan ilmu yang didapatkan di negeri Sakura,” katanya, Rabu (20/8/2014).

Tukiyo menjelaskan lahan seluas seperempat hektar di Bulak Kempit, Siyono, Logandeng, Playen itu ditanami 5.000 benih melon. Hasilnya pun terhitung berhasil, apalagi selama ini di Gunungkidul dikenal sebagai tanah berkapur dan cenderung  kering.

Ekspedisi Mudik 2024

“Minggu ini kami perkirakaan bisa memetik 2.000 buah melon. Tiap buahnya memiliki berat minimal 1,5 kilogram,” sebut Tukiyo.

Diperkirakan dari hasil panen perdana ini dapat meraup keuntungan sebesar Rp30 juta. Hal ini didasarkan pada harga buah melon di pasaran sebesar Rp5.000 per kilogram.

Sementara itu, modal yang dikeluarkan untuk biaya keseluruhan selama pemeliharaan sebesar Rp13 juta dapat tertutupi untuk masa panen pertama.

“Paling tidak modal yang saya keluarkan selama pemeliharaan bisa tertutupi dari panen 2.000 melon itu,” ungkap Muhammad Nurdin, anak Tukiyo.

Dia pun optimistis prospek budidaya buah melon di Gunungkidul sangat bagus. Dari sisi pasaran, harga buah ini juga tinggi. Padahal, selama ini melon yang beredar di Gunungkidul banyak dipasok dari luar daerah.

“Memang untuk perawatannya agak ribet. Tapi, hasil yang diperoleh juga sangat menguntungkan,” paparnya.

Terpisah, Kasubid Ketenagaan, Badan Pelaksana Penyuluhan dan Ketahanan Pangan, Wibowo Purno Katoto mengakui bila lahan di Gunungkidul sangat potensial. Untuk saat ini, budidaya melon di Gunungkidul baru tersedia di Kecamatan Wonosari dan Kecamatan Tepus.

“Daerah seperti Playen dan Paliyan bisa ditanami tanaman sejenis. Apalagi, tanaman buah seperti ini belum banyak dilirik oleh petani,” katanya.

Dia menjelaskan, perkebunan melon yang dikembangkan Nurdin dan ayahnya cukup potensial mendukung pariwisata di Gunungkidul yang saat ini berkembang pesat. Apalagi dari sisi potensi bisnis juga memiliki masa depan bagus.

“Tanaman buah melon memiliki harga tinggi namun masih dalam jangkauan warga. Sementara dari sisi pasokan, masih banyak diambil dari luar daerah. Jadi, budidaya ini sangat potensial,” tegasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya