SOLOPOS.COM - Polisi mengumpulkan barang bukti di rumah salah satu terduga teroris di Jalan Sumpah Pemuda Mojosongo, Solo, Sabtu (27/10). Sebelumnya tim Densus juga menggeledah rumah Mustaqbilal di Lawu Timur IV Marengan, Mojosongo, Solo. (Foto: JIBI/SOLOPOS/Burhan Aris Nugraha)

Polisi mengumpulkan barang bukti di rumah salah satu terduga teroris di Jalan Sumpah Pemuda Mojosongo, Solo, Sabtu (27/10). Sebelumnya tim Densus juga menggeledah rumah Mustaqbilal di Lawu Timur IV Marengan, Mojosongo, Solo. (Foto: JIBI/SOLOPOS/Burhan Aris Nugraha)

JAKARTA–Kepala Divisi Hubungan Masyarakat (Kadiv Humas) Mabes Polri, Irjen Pol Suhardi Alius mengatakan bom rakitan milik kelompok teroris Harakah Sunny Untuk Masyarakat Indonesia (Hasmi) memiliki daya ledak besar.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Bom rakitan yang dimiliki kelompok HASMI ini memiliki daya ledak tinggi,” kata Suhardi di Mabes Polri Jakarta, Sabtu.

Ekspedisi Mudik 2024

Densus mengamankan sebelas orang yang diduga terkait dengan kelompok HASMI di empat kota secara serempak yakni Solo, Bogor, Madiun dan Jakarta. Kelompok HASMI adalah kelompok teroris baru, katanya.

“Barang bukti pertama di Perumahan Madiun Kecamatan Taman, ditemukan sebuah bom yang siap ledak, kemudian bahan baku pembuatan yang dalam proses perakitan, serta buku panduan pembuatan bom,” kata Suhardi.

Kemudian di Bogor diamankan barang bukti yang berhasil ditemukan antara lain bahan untuk pembuatan dan perakitan bom serta sejumlah amunisi dari berbagai kaliber serta detonator. Selanjutnya di Jakarta ditemukan barang bukti pembuatan untuk bom rakitan, katanya.

“Barang bukti bom siap ledak yang ditemukan di Madiun berupa tabung gas elpiji ukuran 3 kilogram yang berisikan bahan bom ‘high explosive’,” kata Suhardi.

Ada empat sasaran bom yang akan dilakukan kelompok HASMI yakni Kedutaan Besar (Kedubes) Amerika Serikat (AS), Konsulat Jenderal (Konjen) AS di Surabaya, Plaza 89 yang berseberangan dengan Kedubes Australia dan Kantor Freeport serta Mako Brimob Jawa Tengah.

“Mereka belajar (membuat bom) dari buku panduan,” kata Suhardi.

Polri menyita bom dari lokasi penangkapan di Madiun, Jatim, Solo, Jateng, serta bahan pembuatan bom, amunisi berbagai kaliber dan detonator di Leuwiliang, Bogor. “Di Palmerah, Jakarta diamankan Azhar, kedua Herman, dikembangkan lagi Narto. Baran bukti bahan-bahan untuk pembuatan dan perakitan bom,” jelasnya.

Belum diketahui asal muasal pendanaan kelompok Hasmi tersebut. Polri masih melakukan penyelidikan. “Masih didalami,” jelas Suhardi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya