SOLOPOS.COM - Suasana di salah satu sudut Kota Venesia, Italia, Selasa (10/3/2020), setelah pemerintah melarang warganya keluar rumah akibat wabah virus corona. (Reuters-Manuel Silvestri)

Solopos.com, SOLO -- Italia menjadi sorotan dunia karena tingkat kasus persebaran virus corona atau Covid-19 termasuk angka kematinnya juga tinggi. Padahal, negara itu sudah melakukan lockdown sejak dua pekan lalu. China yang kini membantu Italia mengungkap beberapa kesalahan Italia dalam mengatasi corona.

Pada Kamis (19/3/2020), tim Palang Merah China menggelar konferensi pers dan mengaku kewalahan dengan kondisi yang dialami Italia. Tim Palang Merah China mengkritik bahwa Italia telah gagal untuk melakukan lockdown di tingkat negara.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Mereka juga mengkritik warga Italia susah untuk melakukan karantina diri, terutama di wilayah Milan dan Cordoba.

Ada beberapa kesalahan-kesalahan yang masih terjadi selama pemberlakuan lockdown di Italia untuk mengatasi corona:

Warga masih boleh keluar rumah

Seorang perempuan warga Indonesia yang tinggal di Italia menjelaskan kondisi negara tersebut selama lockdown.

Dalam sebuah wawancara eksklusif dengan dr. Adhiatma Gunawan, perempuan bernama July Veronica mengungkap bahwa meski pemerintah menerapkan lockdown, beberapa warga masih bisa keluar rumah.

Putin Lepas 800 Singa Isolasi Warga Rusia dari Corona? Cek Faktanya

"Kita sudah lockdown hari kesebelas. Kami keluar ke pasar atau sekadar mengajak anjing keluar jalan-jalan," kata July sebagaimana dikutip dari Suara.com.

July yang tinggal di Kota Florence mengaku ke pasar sekitar 2 sampai 3 kali sepekan. Ia berkata bahwa meski semua toko telah ditutup, namun apotek dan supermarket masih buka.

Aturan yang longgar

Meski pemerintah Italia telah mengambil langkah berani dengan melakukan lockdown terhadap negaranya, namun ternyata langkah ini belum maksimal dilakukan.

Ketua Pelaksana Tim Palang Merah China yang terjun membantu mengatasi pandemi corona di Italia, Sun Shuepeng, mengaku aturan lockdown masih begitu longgar di negeri pizza tersebut.

Rumah Sakit Rujukan Covid-19 di Solo Tambah, Ini Daftarnya

"Saat ini kami menemukan banyak masalah di Italia. Kalian punya banyak kelonggaran dalam melakukan lockdown," jelasnya dalam konfrensi pers yang digelar Kamis (19/3/2020).

Menurut laporan TIME, meski Italia telah memberlakukan denda bagi warga lokal yang melakukan perjalanan ke Italia, orang asing masih dapat melakukan perjalanan ke Italia dengan surat izin.

Selain itu beberapa pakar kesehatan masyarakat dan penyakit menular juga mengkhawatirkan efektivitas lockdown.

"Langkah-langkah ini mungkin akan berdampak jangka pendek," kata John Edmunds, seorang profesor di London School of Hygiene of Tropical Medicine, kepada Reuters.

Sementara itu, Perdana Menteri Italia, Giuseppe Conte mengaku khawatir jika tindakan ini tidak memberikan hasil yang diinginkan.

Banjir Order, Pengrajin Etanol Bekonang Malah Kewalahan

Menurut laporan The Independent, para pejabat juga menjelaskan bahwa warga masih diizinkan keluar untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti mengirim makanan pada kerabat dan pergi ke supermarket.

Warga juga diizinkan untuk keluar untuk jogging dan mengajak anjing mereka jalan-jalan. Namun dengan catatan untuk membawa formulir perizinan keluar rumah dan tetap menjaga jarak dengan orang lain.

Transportasi masih beroperasi

Meski telah menghentikan seluruh moda transportasi, namun pemerintah menyisakan beberapa armada untuk tetap beroperasi. Warga juga masih boleh melakukan perjalanan keluarga dengan menunjukkan izin tertulis dari kepolisian.

Pernah ke Solo Lalu Batuk, Demam, dan Sesak Napas Bisa Status ODP Corona

Menyadur dari Times of Israel, bandara utama Fiumicino Roma masih membuka layanan ke sejumlah tujuan negara di Eropa dan tujuan domestik di Italia.

Penerbangan lokal juga masih dilayani oleh maskapai berbiaya rendah lainnya.



Anggaran untuk layanan kesehatan rendah

Meski pemerintah Italia memberikan pelayanan kesehatan gratis untuk kasus corona, namun ternyata pelayanan ini tak disertai dengan anggaran yang matang.

Meringkas dari TIME, Layanan kesehatan nasional Italia, Servizio Santario Nazionale (SSN), menyediakan perawatan gratis untuk pasien. Namun mereka mengalami kekurangan dana.

Investasi untuk layanan kesehatan publik hanya mencapai 6,8% dari produk domestik bruto negara tersebut.

Ternyata Ini Foto Asli Soeharto Naik Nmax

"Pemotongan terus menerus untuk perawatan dan penelitian ini jelas merupakan masalah saat ini," kata Lorenzo Casani, direktur kesehatan sebuah klinik di Lombardy, Italia.

Jumlah kasus virus corona yang terus meningkat membuat kementerian kesehatan Italia menambah jumlah tempat tidur rumah sakit. "Saat ini di Lombardy, kami tidak memiliki tempat tidur gratis di unit perawatan intensif," kata Casani.

Ia menambahkan bahwa dokter bahkan harus membuat pilihan yang mengerikan, seperti memutuskan siapa yang akan bertahan hidup dan siapa yang tak akan tertolong. Termasuk siapa yang akan mendapat monitor, respirator, dan perawatan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya