SOLOPOS.COM - Ilustrasi penanaman modal (joinmost.com)

Bekraf terus memfasilitasi pelaku usaha untuk mengembangkan bisnis.

Harianjogja.com, SLEMAN — Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) menggandeng Lembaga Keuangan Non-Bank (LKNB) yaitu perusahaan Baitul Maal wat Tamwil (PBMT) Ventura Yogyakarta menggelar bimbingan teknis (bimtek) peningkatan kapasitas pelaku usaha kreatif batik Jogja di Hotel Sahid Rich. Kegiatan ini digelar tiga hari mulai 10-12 November 2016.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kegiatan ini diikuti 50 pelaku kreatif yang sudah mendapat maupun berupaya mendapatkan pinjakan dana dari LPDB maupun PBMT Ventura. Bimtek serupa sudah dilakukan di beberapa kota seperti Solo, Cirebon, Belitung, dan Sukabumi.

(Baca Juga : EKONOMI KREATIF : Bekraf Sediakan Akses Permodalan untuk Startup)

Direktur Akses Non-Perbankan Bekraf Sugeng Santoso mengatakan, selama ini tidak bisa dimungkiri bahwa masih banyak pelaku usaha kreatif yang lari ke lembaga keuangan perbankan untuk mendapatkan permodalan. Padahal, Lembaga Keuangan Non-Bank (LKNB) sendiri sudah mulai tumbuh dan berkembang.

Di satu sisi, Bekraf sebagai lembaga yang baru beroperasi dua tahun diminta pemerintah untuk menyukseskan program Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang disalurkan oleh beberapa bank umum milik pemerintah. Namun di sisi lain, Bekraf juga aktif menjalin kerja sama  dengan LKNB.

“Kami tidak diperkenankan menyalurkan [pinjaman] tetapi kami Bekraf berperan meningkatkan kapasitas pengelolaan keuangan dan manajemen risikonya,” kata Sugeng di sela-sela pembukaan bimtek, Kamis (10/11/2016).

Perusahaan modal ventura perlu menganalisis risiko dalam menyalurkan dana kepada pelaku ekonomi kreatif sebagai calon penerima. Sehingga, bimtek ini bertujuan mempersiapkan para pelaku ekonomi kreatif mengakses permodalan LKNB. Menurut dia, bimtek ini bukan hanya dapat meningkatkan variasi dan kualitas produk yang berorientasi ekspor tetapi juga bisa meningkatkan manajemen keuangan dan manajemen risiko yang berorientasi ekspor.

Direktur Utama PBMT Beringharjo Mursida Rambe mengaku bersyukur karena dipilih Bekraf dalam memberikan bimtek sekaligus akses permodalan.

“Kami bersyukur karena Bekraf menggandeng BMT. Kalau bank, uangnya sudah banyak. Sementara BMT lahir bukan karena uang banyak tapi karena terpanggilnya melihat permasalahan masyarakat seperti rentenir,” katanya.

Saat ini aset yang dimiliki PMBT Beringharjo mencapai Rp119 miliar. Pihaknya akan terus melakukan banyak hal terutama bidang sosial karena keberadaan BMT tak semata berorientasi pada keuntungan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya