SOLOPOS.COM - Plt. Kepala Dinas Arsip dan Perpustakaan (Arpus) Klaten, Sri Winoto (kanan), mengecek koleksi buku yang terdapat pada rak perpustakaan daerah setempat, Kamis (23/11/2017). (Taufiq Sidik Prakoso/JIBI/Solopos)

Perpustakaan Klaten dikunjungi 30 orang per hari.

Solopos.com, KLATEN — Pengelola Perpustakaan Daerah Klaten melakukan berbagai upaya untuk mengenjot tingkat kunjungan ke pepustakaan yang berada di Jl. Lombok, Kampung Kanjengan, Kelurahan Bareng, Kecamatan Klaten Tengah.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kasi Pelayanan Perpustakaan Bidang Perpustakaan Dinas Arsip dan Perpustakaan (Arpus) Klaten, Patwiyati Solikah, mengatakan jumlah pengunjung perpustakaan daerah saban hari sekitar 30 orang. Menurutnya, sejumlah cara dilakukan untuk menggenjot jumlah kunjungan ke perpustakaan seperti pemasangan baliho hingga siaran di radio.

Ekspedisi Mudik 2024

Dia menambahkan kerja sama dengan sekolah pun dilakukan. “Ada beberapa sekolah yang rutin melakukan kunjungan seperti SD Kanisius atau SMPN 2 Klaten,” kata Patwiyati saat ditemui di ruang kerjanya, Kamis (23/11/2017). (baca: Katalog Perpusda Klaten Dibikin Online)

Plt. Kepala Dinas Arpus Klaten, Sri Winoto, mengakui kondisi perpustakaan daerah Klaten ketinggalan dibanding daerah lain seperti perpustakaan di Jogja. Ia mengatakan perlu dilakukan penataan hingga membuat orang nyaman dan ketagihan berkunjung.

“Dari sisi kenyamanan menurut saya kurang. Orang membaca itu butuh tempat yang rileks dan itu tidak harus di dalam ruangan. Kalau memungkinkan di luar ruangan bisa disediakan peningkatan fasilitas layanan,” katanya.

Soal pengembangan perpustakaan daerah, Winoto menuturkan belum lama ini sudah dilakukan digitalisasi katalog bekerja sama Broadband Learning Center (BLC) Telkom Klaten yang melibatkan 16 orang. Digitalisasi sudah dilakukan pada 30.000 judul buku. “Tidak ada anggaran yang dikeluarkan untuk digitalisasi,” kata Winoto.

Winota mengatakan saat ini Dinas Arpus juga menyiapkan rancangan peraturan daerah (raperda) tentang pengelolaan perpustakaan daerah. Penyiapan Raperda itu salah satunya untuk mengantisipasi banyakya koleksi Perpusda yang hilang. Berdasarkan hasil inventarisasi Dinas Arpusda, kurun 2010-2015 sebanyak 1.000 buku hilang. Kebanyakan koleksi buku raib lantaran peminjam tak mengembalikan.

“Kami baru siapkan raperda mudah-mudahan akhir 2017 selesai. Kami sudah belajar di perpustakaan Jogja dan di sana memang ada sanksi bagi yang terlambat mengembalikan. Ketika dipinjam sampai batas waktu tidak dikembalikan akan disurati dan dikenakan denda,” ungkapnya.

Untuk menarik minat baca masyarakat serta menggenjot kunjungan perpustakaan, Dinas Arpus juga menyiapkan beberapa kegiatan seperti lomba resensi buku. Selain itu, ada rencana penambahan fasilitas internet pada perpustakaan keliling hingga penyiapan suvenir bagi pelajar yang meminjam buku pada perpustakaan keliling.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya