SOLOPOS.COM - Truk pengangkut sampah menembus kabut asap di TPA Putri Cempo Solo, Senin (7/10/2019). (Solopos/Nicolous Irawan)

Solopos.com, SOLO -- Kebakaran yang melanda Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Putri Cempo di Mojosongo, Jebres, Solo, hingga kini belum sepenuhnya bisa dipadamkan.

Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Solo mempersiapkan beberapa strategi untuk memadamkan bara api di TPA Putri Cempo. Salah satunya dengan metode menyuntik bara api di dalam lahan terbakar dengan air.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kepala Damkar Solo, Gatot Sutanto, mengatakan saat ini pihaknya masih dalam proses koordinasi dengan sukarelawan untuk memilih strategi yang akan digunakan guna memadamkan bara api di TPA Putri Cempo.

Selain menyuntik air, strategi lainnya adalah menyisir area dan terus menyemprot lahan dengan air.

“Kami sudah mempersiapkan beberapa strategi, tetapi kemungkinan terbesar kami akan menerapkan metode menyuntikkan air ke dalam gunungan sampah. Metode itu lebih praktis. Karena jika menyisir area banyak sekali kendala yang akan menghalangi seperti kebutuhan air dan banyak relawan yang diperlukan,” terangnya kepada , Senin (14/10/2019).

Metode menyuntikan air ke dalam lahan terbakar menurut Gatot hanya membutuhkan modifikasi alat penyemprot dengan menambah selongsong pipa. Nantinya, pipa yang difungsikan sebagai jarum akan disuntikan ke dalam lahan dan menyemprotkan air untuk memadamkan bara api yang ada di dalam lahan.

“Sampah karakternya lebih susah karena ada gas metan di dalam lahannya, makanya kami juga pelajari pergerakan bara apinya ke mana. Tapi, permasalahan air juga menjadi kendala besar kami karena memang membutuhkan banyak suplai air untuk melakukannya,” imbuh dia.

Sebelumnya, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Solo, Sri Wardhani Poerbowidjojo, mengatakan kendala pemadaman api di TPA Putri Cempo disebabkan oleh tingginya kandungan gas metan dan masih adanya bara api di dalam area yang terbakar.

Sehingga, apabila lahan tersebut dibuka, berpotensi besar untuk memunculkan titik api lagi. Tingginya kandungan gas metan disebabkan sudah tidak berfungsinya pipa saluran pembebas gas metan akibat tertumpuk gunungan sampah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya