SOLOPOS.COM - Rais Aam PBNU Mustofa Bisri (kiri) didampingi pimpinan sidang pleno pertama Slamet Effendy Yusuf (tengah) dan Ketua PBNU Said Aqil Siradj (kanan) memberikan fatwa saat pembahasan rancangan Tatib Muktamar Ke-33 NU di Alun-Alun Jombang, Jawa Timur, Senin (3/8/2015). (JIBI/Solopos/Antara/Zabur Karuru)

Gus Mus meminta PT. Adhi Karya tidak memecat Pandu Wijaya yang telah menghina dirinya.

Solopos.com, JAKARTA – Akun Twitter Pandu Wijaya sedang menjadi perbincangan pengguna media sosial (netizen). Akun ini dirisak sejumlah netizen lantaran ucapan kasarnya ke K.H. Mustofa Bisri atau yang biasa dikenal Gus Mus.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Pandu Wijaya sebagai pengguna akun @panduwijaya_ diketahui sebagai karyawan PT. Adhi Karya. Mengetahui hal ini, netizen lantas mendesak PT. Adhi Karya untuk memecat pria yang sudah disanksi SP3 ini.

Berbeda dengan kebanyakan netizen, Gus Mus justru menanggapi persoalan ini dengan bijak. Gus Mus bahkan meminta PT. Adhi Karya tidak memecat Pandu Wijaya.

“Janganlah. Dia sudah menyesal dan meminta maaf. Al-Musãmih kariim…,” cuit Gus Mus lewat akun Twitter-nya @gusmusgusmu, Jumat (25/11/2016) pagi. Dia merespons netizen yang memention dirinya yang mendorong agar Pandu Wijaya dipecat dari perusahaan pelat merah itu.

Komisaris Utama PT. Adhi Karya Fadjroel Rachman juga telah meminta maaf kepada Gus Mus atas nama pribadi dan perusahaan lewat akun Twitter-nya @fadjroeL. Dia mengakui ucapan karyawannya menghina mantan Rois Syuriah Nahdhlatul Ulama (NU) itu sangat tidak pantas.

Merespons Fadjroel, Gus Mus bijak saja menanggapi. Sosok yang menyebut dirinya ‘orang bodoh yang tak kunjung pandai’ di Twitter ini merasa tidak ada yang perlu dimaafkan.

“Tidak ada yang perlu dimaafkan, Mas Fadjroel. Kesalahannya mungkin hanyalah menggunakan ‘bahasa khusus’ di tempat umum. Maklum masih muda,” tulis Gus Mus di akun Twitter-nya @gusmusgusmu pagi ini sambil menyertakan emoticon senyum.

Lewat akun Facebook-nya, Gus Mus juga menyampaikan kepada Fadjroel dan PT Adhi Karya agar Pandu Wijaya tidak dipecat

“Saudara Fadjroel Rachman dan Adhi Karya BUMN dengan sungguh-sungguh memintakan maaf atas ucapan salah satu karyawannya. Maka dengan sungguh-sungguh saya menjawab: Tidak ada yg perlu dimaafkan, Mas Fadjroel. Kesalahannya mungkin hanyalah menggunakan ‘bahasa khusus’ di tempat umum. Maklum masih muda. Saya mohon jangan sampai si karyawan dipecat, sebagaimana usul sementara orang,” tulis Gus Mus.

Gus Mus sendiri berharap kasus ini jadi pelajaran berharga. Dia meminta agar orang jangan mudah emosi dan marah jika dihina atau direndahkan oleh orang lain.

“Kalau ada yang menghina atau merendahkanmu janganlah buru-buru emosi dan marah. Siapa tahu dia memang digerakkan Allah untuk mencoba kesabaran kita. Bersyukurlah bahwa bukan kita yang dijadikan cobaan,” ucapnya.

Pandu Wijaya sendiri telah mendapatkan peringatan III atau SP3 dari PT Adhi Karya. Dia dinilai melakukan pelanggaran berat yang merugikan nama baik perusahaan karena menghina Gus Mus di Twitter.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya