SOLOPOS.COM - Jalan Pahlawan atau depan Balai Kota Madiun kini memiliki wajah seperti kawasan Malioboro Jogjakarta, Kamis (16/1/2020). (Abdul Jalil/Madiunpos.com)

Solopos.com, MADIUN – Pemkot Madiun membenahi Jl. Pahlawan menjadi seperti Jl. Malioboro, Jogja. Jalan ini berada di jantung wilayah berjuluk Kota Pendekar tersebut.

Mulai dari pusat perbelanjaan, hotel, bank sampai Kantor Pemerintahan Kota Madiun terletak di jalan ini.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Penamaan Pahlawan untuk jalan utama ini bukannya tanpa sebab. Ternyata ada sejarah di baliknya.

Dilihat dari video Youtube @Medhioen ae Official, Kamis (7/11/2019), seorang penggiat sejarah Kota Madiun, Andrik Akira, saat diwawancarai menceritakan tentang sejarah Jl. Pahlawan, Kota Madiun. Dulunya kawasan tersebut bukan bernama Jl. Pahlawan. Andrik menjelaskan dulu Jl. Pahlawan bernama Djalan Raja.

SBY Saja Melipir, Mitos Kediri Angker Bagi Penguasa Ternyata Ada

Melansir dari artikel pribadi Andrik di andrikyawarman.wordpress.com, dahulu Jl. Pahlawan memiliki tiga nama dari tiga masa berbeda.

Pertama, pada masa kolonial bernama Residentslaan. Dinamakan demikian karena di jalan tersebut terdapat rumah sebagai  tempat tinggal Residen Madiun. Bangunan tersebut berlokasi di depan Taman Makam Pahlawan yang sekarang dijadikan Rumah Dinas Barkorwil Madiun (Badan Koordinasi Wilayah Madiun).

Pada masa Jepang, rumah ini tidak berubah hanya namanya menjadi rumah Syuchokan. Syu artinya karesidenan, Chokan artinya Kepala. Jadi artinya masih sama dengan Resident. Syuchokan Madiun dijabat oleh orang Jepang yang diketahui bernama Ryuichi Takemasa (1942-1943) kemudian digantikan oleh Yoshiaki Yamamoto (1943-1944).

Saat itu pula Residentslaan diubah menjadi Djalan Showa. Nama Showa mengambil dari sebutan zaman di mana Kaisar Hirohito berkuasa yakni Showa Jidai. Zaman ini  terhitung ketika Kaisar Hirohito naik takhta pada 1926 hingga meninggal tahun 1989. Oleh karena itu, kaisar yang menjadi aktor utama Perang Dunia II ini juga bergelar Kaisar Showa.

Marak Kabar Penculikan Anak, Dinas Pendidikan Situbondo Keluarkan Surat Edaran

Terakhir, setelah kemerdekaan, jalan tersebut berganti nama lagi menjadi Djalan Raja. Penamaan ini mengacu pada fungsi jalan yang dulu menjadi bagian dari Jalan Raya Provinsi. Karena, pada masa kolonial pun jalan ini termasuk bagian dari Groote Postweg atau Jalan Raya Post Surabaya – Solo – Yogyakarta. Sebelum adanya ring road, bus dan truk lewat di Jl. Pahlawan.

Ada isu bahwa nama Jl. Pahlawan diberikan oleh Presiden pertama Indonesia, Ir.Soekarno. Namun, hal tersebut belum diketahui kebenarannya.

Jl. Pahlawan membentang dari utara ke selatan, dari pertigaan Pasar Sepor hingga perempatan Tugu. Melintasi Kelurahan Madiun Lor dan menjadi batas dua kelurahan yakni Pangongangan dengan Kartoharjo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya