SOLOPOS.COM - Polisi melakukan pengawasan mobil ambulans jenazah berlogo Front Pembela Islam (FPI) di depan lobi IGD RS Polri, Kramatjati, Jakarta Timur, Selasa (8/12/2020). (Antara)

Solopos.com, JAKARTA — Jenazah enam orang anggota Front Pembela Islam dimakamkan di Pondok Pesantren Markaz Syariah Megamendung, Bogor, Jawa Barat, Rabu (9/12/2020). Sebelum dimakamkan, FPI rupanya memperhatikan jenazah keenam laskar FPI yang dianggap sebagai syuhada—orang-orang yang dianggap mati syahid—itu.

Ketua Umum DPP FPI Ahmad Shabri menerangkan bahwa terdapat lebih dari satu lubang peluru pada jasad syuhada tersebut. Lebih mencengangkan, FPI juga mengaku melihat adanya bekas penyiksaan pada jenazah keenam laskar organisasi kemasyarakatan tersebut.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Terkait kondisi para jenazah, perlu kami sampaikan informasi sebagai berikut. Bahwa pada seluruh jenazah syuhada terdapat lebih dari satu lubang peluru,” katanya dalam keterangan tertulis yang diterima Jaringan Informasi Bisnis Indonesia (JIBI), Rabu (9/12/2020).

Ini Yang Perlu Kamu Tahu soal Fengsui Dapur

Ekspedisi Mudik 2024

Selain itu, tembakan terhadap para korban penembakan memiliki kesamaan sasaran. Ahmad Shabri menyebut tembakan mengarah ke arah jantung keenam orang anggota FPI tersebut.

Lebih lanjut berdasarkan keterangan para ahli yang terlibat saat pemandian jenazah, keenam orang tersebut diduga ditembak dari jarak dekat. “Menurut para ahli yang hadir dalam pemandian jenazah, tembakan ke arah jantung para syuhada tersebut ada yang dilakukan dari depan, bagian dada dan ada yang dilakukan dari belakang,” terangnya.

Selain itu, FPI dalam keterangan itu menyebut pada sebagian besar korban juga terdapat tanda belas penyiksaan.

Buaya Masuk Area Parkir, Warga Palu Heboh

Dia meminta Komnas HAM, Komnas Perlindungan Anak dan Komnas Perempuan melakukan investigasi pada kasus penembakan keenam laskar FPI tersebut. Pasalnya, saat peristiwa berlangsung terdapat anak dan perempuan yang turut serta dalam iring-iringan pemimpin FPI Muhammad Rizieq Syihab.

Tim Pencari Fakta

FPI juga mendorong Komnas HAM memperluas keterlibatan dan partisipasi dengan membentuk komisioner ad hoc dari masyarakat sipil yang profesional dan independen untuk menjadi anggota dari tim pencari fakta pada kasus itu.

Sebelumnya, Bareskrim Polri mengungkapkan bahwa pihaknya sudah memberi informasi terkait proses autopsi enam jenazah korban penembakan kepada pihak keluarga. Tak dipublikasikan hasil pemberian keterangan itu, terutama terkait ada atau tidaknya jejak penyiksaan di jenazah keenam laskar FPI tersebut.

Lebih-Kurang Rumah Kuldesak Sesuai Fengsui

Direktur Tindak Pidana Umum pada Bareskrim Polri Brigjen Pol Andi Rian menjelaskan bahwa auotopsi keenam jenazah tersebut dilakukan pihak RS Polri Kramatjati Jakarta Timur untuk kepentingan penyelidikan dan penyidikan, sehingga Polri bisa mengungkap kasus penembakan enam jenazah itu yang terjadi di ruas Jalan Tol Jakarta-Cikampek Km. 50. “Autopsi jenazah itu dilakukan untuk kepentingan penyelidikan dan penyidikan,” kata Andi, Rabu (9/12/2020).

Andi mengatakan bahwa proses autopsi terhadap enam jenazah itu sudah dilakukan sesuai dengan SOP.

Menurutnya, dalam hal sangat diperlukan untuk keperluan pembuktian bedah mayat tidak mungkin lagi dihindari, maka penyidik wajib memberitahukan terlebih dahulu kepada keluarga korban. “Jadi cukup memberitahukan ya bukan mendapat persetujuan (keluarga). Kami sudah komunikasi ke pihak keluarga,” katanya.

KLIK dan LIKE untuk lebih banyak berita Solopos

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya