SOLOPOS.COM - Ilustrasi merenovasi rumah (Trendrumah.com)

Solopos.com, JAKARTA--Apakah Anda berencana untuk membangun atau merenovasi properti atau rumah? Tak ada salahnya mencoba menggunakan jasa arsitek.

Menurut Muhammad Egha, Co-founder dan CEO dari sebuah firma arsitektur bernama Delution Enterprise, ada stigma buruk yang berkembang dari masyarakat tentang pekerjaan seorang arsitek. Hal ini  yang kemudian membuat orang enggan berkonsultasi masalah pembangunan rumah.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

"Banyak yang mengira arsitek itu cuma menggambar dan jasanya mahal. Tapi, kebanyakan orang yang bangun sendiri akhirnya; pertama jelek, kedua pusing setengah mati, ketiga ujung-ujungnya budgetnya melebihi yang pakai arsitek," ujar Muhammad Egha seperti dikutip dari Bisnis.com.

"Hanya bedanya pemilik rumah biasanya sadarnya belakangan. Kalau sama arsitek, itu harus dikasih tahu dari awal pahitnya," sambungnya.

Ekspedisi Mudik 2024

Budget dan Kualitas

Menurutnya, dengan menggunakan jasa arsitek, pemilik rumah dapat mengukur budget secara pasti dengan kualitas yang lebih baik dibandingkan membangun rumah sendiri.

"Pakai arsitek desain akan lebih terencana, dan yang namanya budget justru bisa jadi lebih pasti. Orang kalau ke arsitek itu takutnya mahal padahal ujung-ujungnya dia bangun sendiri lebih mahal atau sama saja tapi kualitasnya jauh banget dibanding pakai arsitek. Arsitek itu bukan hanya mendesain dan menggambar tapi juga konsultasi," terangnya.

Untuk masalah biaya, lanjutnya, budget yang akan dikeluarkan akan disesuaikan dengan kemampuan finansial pemilik rumah dan desain rumah yang ingin ia miliki.

"Setiap rumah yang kami kerjakan selalu punya cerita. Jadi bagaimana kami mengelola masalah pemilik rumah, atau dia punya mimpi, tapi memiliki keterbatasan dana. Akhirnya kami men-develop bagaimana masalah-masalah ini akhirnya terselesaikan dengan budget yang kami punya. Akhirnya setiap desain yang kami bikin output-nya berbeda-beda," sambungnya.

Membangun Rumah Bermodalkan Rp150 juta

Menurut Egha, kisaran harga membangun atau merenovasi rumah menggunakan jasa arsitek dalam firma miliknya dibedakan menjadi biaya konsultasi dan pembangunan konstruksi yang punya nilai yang berbeda.

"Range harganya beragam, ada perbedaan harga dari jasa konsultasi dan pembangunan konstruksi. Di sini kami jual jasa sampai ke bangunannya," ungkapnya.

Ia bercerita, pihaknya pernah mengerjakan sebuah proyek rumah tinggal di kawasan Cipulir, Jakarta Selatan yang ia namai The Twins dengan modal awal sebesar Rp150 juta.

"Kami pernah mengerjakan rumah tinggal namanya The Twins House, rumahnya di gang sempit. Kliennya ketemu kami pada saat cuma punya Rp150 juta akhirnya kami pikirkan gimana 150 juta rupiah ini bisa jalan. Kami susunlah menjadi rumah tumbuh," ujarnya.

Dengan skema rumah tumbuh, Egha bercerita, pemilik rumah mendapatkan kesempatan untuk merenovasi rumahnya secara bertahap tergantung dari kondisi finansialnya.

"Jadi yang ini, awalnya Rp150 juta kami bangun. Setelah itu pemilik rumah ada uang Rp100 juta lagi kami tambah bangunannya, ditambah Rp200 juta lagi kami bikin tingkat rumahnya. Ditambah dengan jasa arsitek Rp30 juta. Total keluarnya Rp480 juta, terima beres sudah jadi rumah keren," tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya