SOLOPOS.COM - Salah satu siswa KKO SMPN 1 Solo mengambil sayur untuk makan bersama di Dispora Kota Solo, Selasa (6/5/2023). (Solopos.com/Dhima Wahyu Sejati)

Solopos.com, SOLO—Para siswa Kelas Khusus Olahraga (KKO) yang kini masih menginduk di SMPN 1 Solo sejak awal sudah disiapkan untuk menjadi atlet. Semua sudah difasilitasi termasuk makan.

Ahli Gizi dari Katering KKO SMPN 1 Solo, Dwirda Nindiya mengatakan memang perlu ada menu khusus yang disiapkan untuk para siswa. Mengingat nantinya mereka disiapkan menjadi atlet.

Promosi UMKM Binaan BRI Ini Jadi Kuliner Rekomendasi bagi Pemudik di Pekalongan

“Menunya kita pertimbangkan dari sisi usianya sekitar 12 tahun sampai 15 tahun, karena masih masa pertumbuhan, berarti kebutuhan proteinnya dinaikan untuk mendukung aktivitas latihan yang cukup berat,” kata dia ketika ditemui Solopos.com di Dispora Solo, Selasa (6/6/2023).

Dwirda menjelaskan menu setiap hari berganti-ganti dengan siklus dua pekan. Hal ini agar variasi menu bisa berbeda-beda dan tidak menimbulkan kejenuhan. “Nah nanti di hari ketiga belas menunya diulang lagi,” lanjut dia.

Dia menjelaskan komposisi makanan untuk siswa KKO juga disesuaikan dengan kebutuhan sebagai atlet. Komposisinya terdapat karbohidrat bisa berupa nasi putih, protein hewani seperti telur, protein nabati seperti tempe, dan serat seperti sayur atau buah.

Guna menunjang aktivitas siswa, pihaknya juga menyediakan makan ringan di pagi dan sore. Makanan ringan pun harus mengandung protein dan karbohidrat yang seimbang.

“Kalau bisanya pagi ada snack seperti telur ayam rebus, terus karbohidrat  biasanya roti, satu lagi ada susu atau yogurt. Itu dikonsumsi sebelum mereka latihan pagi. Lalu sore semacam makanan ringan, misal jus buah dan karbo seperti roti. Itu dikonsumsi setelah latihan sore,” kata dia.

Terdapat alasan khusus kenapa para siswa harus diberikan makan ringan setiap pagi dan sore. Menurut Dwirda ini berguna untuk menyediakan energi sebelum latihan berat di pagi hari.

“Mereka kan latihan jam 06.00 WIB, mereka bangun tidur langsung siap-siap ke tempat latihan dalam keadaan perut kosong,” tutur dia.

Sedangkan sore hari, diperlukan oleh para siswa untuk mengganti energi yang sudah dikeluarkan setelah latihan. Oleh karenanya, Dwirda sengaja menyiapkan karbohidrat dan jus buah.

“Bisanya makanan ringan itu diusahakan yang padat nutrisi dan energi. Biar mengganti yang hilang dan membantu pertumbuhan massa otot,” kata dia.

Sementara itu, saat ini KKO yang akan menjadi Sekolah Khusus Olahraga (SKO) itu menyediakan satu kali makan berat dan dua kali makan ringan. Ini disesuaikan dengan kebutuhan para siswa.

Tahun ini, para siswa KKO yang semula masih menginduk di SMPN 1 Solo akan dipindah di SMP Khusus Olahraga (SKO) Solo. Sekolah yang diperuntukan untuk mencetak para atlet itu sudah membuka pendaftaran dan menerima 64 siswa baru. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya