SOLOPOS.COM - Ilustrasi Wakil Rakyat JIBI/Solopos

Solopos.com, MEDAN Rapat di DPRD Humbang Hasundutan (Humbahas), Sumatra Utara (Sumut), Senin (20/9/2021), berakhir ricuh. Ketua DPRD Humbahas, Ramses Lumban Gaol sampai disiram oleh sesama wakil rakyat.

Dirangkum detikcom, Rabu (22/9/2021), kericuhan itu terekam dalam video yang menjadi viral. Video menampakkan sejumlah anggota DPRD sedang melakukan rapat.

Promosi Keren! BRI Raih Enam Penghargaan di PR Indonesia Awards 2024

Rapat memanas ketika Ketua DPRD Humbahas, Ramses Lumban Gaol, mengetuk palu.

Baca Juga: Partai Gerindra Usulkan Pengangkatan 1 Juta PPPK Tanpa Tes 

Ekspedisi Mudik 2024

Seorang anggota Dewan lantas berdiri mempertanyakan keputusan yang diambil Ketua DPRD Humbahas. Sejurus kemudian, sang anggota mendatangi Ketua DPRD Humbahas yang duduk di bagian depan.

Adu Mulut

“Kenapa diputuskan, kenapa diputuskan, saya ini anggota Dewan, kenapa diputuskan,” kata salah seorang anggota ke Ketua DPRD.

“Karena ada yang setuju,” jawab Ketua DPRD Humbahas. Seorang anggota DPRD lainnya datang mendekati ketua dan meminta keputusan itu dicabut.

“Cabut, cabut, cabut,” teriak anggota DPRD itu.

Tak hanya itu, anggota Dewan berbaju biru tersebut memukul meja dan menyiramkan air dari gelas ke ketua DPRD.

Setelahnya, sejumlah anggota Dewan terlibat adu mulut. Sementara sejumlah anggota lainnya mencoba menenangkan suasana.

Bahas Perubahan APBD

Ramses Lumban Gaol saat dimintai konfirmasi mengatakan peristiwa itu terjadi pada Senin (20/9/2021). Ramses mengatakan keributan terjadi saat pembahasan P-APBD.

“Rapat Banggar (Badan Anggaran), membahas KUA dan PPAS P-APBD,” ucap Ramses saat dimintai konfirmasi.

Ramses menyebut keributan terjadi karena sejumlah anggota DPRD tidak setuju dia membuat keputusan tentang pembahasan P-APBD.

Ramses juga membenarkan dirinya disiram saat rapat oleh Ketua Fraksi Golkar Humbahas.

Menyayangkan

“Nggak sepakat mereka itu dibahas, mereka minta P-APBD nggak usah dibahas. (Yang menyiram) dari Golkar. Ketua fraksi, Bantu Tambunan, yang nyiram itu,” jelas Ramses.

Ketua DPD Golkar Humbahas, Harry Marbun, menyayangkan peristiwa penyiraman itu.

Baca Juga: Ini Dia Duduk Perkara Surat Brigjen Junior kepada Kapolri yang Berujung Viral 

Harry menduga peristiwa itu terjadi karena anggota DPRD merasa hak bicara tidak diperhatikan Ketua DPRD.

“Yang pertama memang prihatin juga harus terjadi. Saya lihat memang ada hal yang mungkin, anggota DPRD Humbang Hasundutan, merasa hak mereka berbicara itu tidak diperhatikan,” ujar Harry saat dimintai konfirmasi, Selasa (21/9/2021).

Tak Sesuai Aturan

Harry mengatakan anggota DPRD dari Fraksi Golkar menolak pembahasan P-APBD karena menilai ada proses yang tidak sesuai aturan.

Pembahasan P-APBD, katanya, dilakukan meski laporan keterangan pertanggungjawaban (LKPJ) Bupati Humbahas belum dibahas.

“Dimulai dari prosedur persetujuan LKPJ Ini tidak diselesaikan dulu. Sehingga mereka merasa kok dibahas perubahan anggaran, padahal ada aturannya didahului LKPJ,” tutur Harry.

Tidak Berjalan

“Tahapan tidak berjalan, itu dipaksakan. Langsung diketuk begitu, mereka marah. Sebagian ada yang emosi jadi seperti itu, menyiram air,” tambahnya.

Harry menyebut pihaknya selalu mengingatkan anggota DPRD dari F-Golkar bekerja sesuai aturan.



Dia juga mengaku pihaknya siap menghadapi Ketua DPRD Humbahas yang membawa kasus ini ke ranah hukum.

“Itu memang hak dari Ketua DPRD, kami hadapi. Karena memang mungkin sudah sampai di ubun-ubun amarah itu. Karena kan dari awal sudah begitu,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya