SOLOPOS.COM - Ilustrasi (Dok/JIBI/Solopos)

Harianjogja.com, SLEMAN–Puluhan orang mendatangi Polsek Depok Barat, Desa Caturtunggal, Kecamatan Depok, Sleman, Jumat (9/6) malam, menuntut kejelasan soal kematian teman mereka, Martinus Rezky Naruwadan, 20.

Baca juga : Kematian Rezky Jadi Tanda Tanya

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Insiden itu bermula saat seorang pemuda meninggal dunia setelah terlibat dalam keributan yang terjadi di sebuah kedai kopi di wilayah Babasari, Caturtunggal, pada Jumat dini hari. Keributan terjadi antara Rezky dan tiga orang pengunjung lainnya.

Ekspedisi Mudik 2024

Sekitar pukul 02.30 WIB, Rezky mendatangi ke kedai kopi tersebut. Saat sampai di dalam kedai, Rezky merasa tersinggung mendengar tawa dari tiga orang pengunjung lainnya. Diduga, ketiga orang tersebut merupakan anggota Sat Dalmas Polda DIY. Rezky langsung mendatangi meja tempat ketiga orang tersebut kemudian menanyakan maksud tawa yang dikeluarkan.

Cekcok terjadi sehingga menimbulkan keributan kecil antar keempat orang itu. Mendapat laporan dari pengelola kedai, aparat dari Polsek Depok Barat kemudian mendatangi lokasi kejadian. Aparat, kemudian mengendalikan situasi dan membawa saksi-saksi ke Polsek Depok Barat.

Kepala Polsek Depok Barat Komisaris Polisi Sukirin Haryanto membenarkan adanya insiden keributan pemuda dengan anggota dari Sat Dalmas Polda DIY. Saat diamankan, kondisi pemuda itu sudah dalam kondisi kritis.

“Selanjutnya aparat dari Polsek Depok Barat membawa Rezky ke RS Bhayangkara. Mengingat kondisi  tidak membaik, kemudian dipindahkan di RSUP dr Sardjito. Di Sardjito, dikabarkan meninggal dunia,” ujarnya, Sabtu (10/6/2017).

Sukirin menyangkal penganiyaan tersebut dilakukan jajaran Polsek Depok Barat. Menurut dia, luka-luka yang dialami Rezky disebabkan oleh insiden keributan sebelumnya. Keberadaan anggota Polsek Depok Barat di lokasi hanya mengamankan lokasi kejadian dan menjaga kondusivitas.

Akibat insiden tersebut, Polsek Depok Barat sempat digeruduk oleh teman korban. Setelah mendapatkan penjelasan, teman-teman korban kemudian mendatangi Polda DIY untuk mendapatkan kejelasan. “Kami [Polsek Depok Barat] kawal mereka [puluhan orang] ke Polda untuk mendapatkan penjelasan dari yang berwenang. Kasus ini dalam penangan Polda,” kata Sukirin.

Kepala Bidang Humas Polda DIY Ajun Komisaris Besar Polisi Yulianto menjelaskan saat ini kasus tersebut ditangani Propam Polda DIY. Sejauh ini belum didapati kesimpulan terkait dengan insiden tersebut. “Masih diselidiki. Berbagai saksi, dari anggota [polisi] maupun rekan-rekan korban, yang ketika kejadian ada di TKP, tengah dalam pemeriksaan,” ucapnya, semalam.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya