SOLOPOS.COM - Aktivitas jual beli pengunjung pasar terpantau cukup ramai pada H-1 Lebaran di Pasar Jongke, Solo, Sabtu (23/5/2020). (Espos/Muhammad Ferri Setiawan)

Solopos.com, SOLO — Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, membocorkan konsep revitalisasi Pasar Jongke di Kelurahan Pajang, Kecamatan Laweyan, Kota Solo, Jawa Tengah.

Konsep revitalisasi Pasar Jongke disebut-sebut berbeda dengan pasar tradisional pada umumnya di Kota Solo. Pemerintah Kota (Pemkot) Solo menyediakan area tengah untuk layanan perbankan, publik, dan pendukung aktivitas pasar.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Hal itu disampaikan Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, setelah melakukan audiensi dengan Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Solo di kantornya, kompleks Balai Kota Solo, Selasa (14/6/2022) siang.

“Saya pesan kepada Pak Heru [Kepada Disdag Solo]. Kan bangunannya gede banget dan pedagang banyak. Ada satu bangunan khusus di sisi tengah. Semacam tenant-tenant di luar pedagang pasar,” kata dia.

Dia mengatakan tenant yang dimaksud, antara lain perbankan, koperasi, perusahaan jasa pengiriman barang, serta layanan publik dari pemerintah. “Konsepnya agak beda dengan pasar yang lain. Pak Heru saya minta koordinasi [organisasi perangkat daerah] OPD yang lain. Ada Disdukcapil, Samsat,” ujarnya.

Baca Juga : Revitalisasi Pasar Jongke Solo, Sudah Ditunggu Pedagang Sejak 2010

Dia mengatakan Pasar Jongke dan Pasar Kabangan akan menjadi satu dengan mengusung konsep pasar kolonial. Kolonial yang dimaksud seperti bangunan Pasar Gede, namun dengan ventilasi yang cukup serta penghijauan.

Ditanya mengenai kebersihan pasar, Gibran mengatakan revitalisasi pasar berupa pasar modern yang bersih sehingga nyaman bagi pedagang maupun pengunjung pasar. “Ini semua belum pasti namun gambarnya sudah jadi. Disdag akan berkoordinasi dengan pedagang serta paguyuban pasar,” tuturnya.

Wali Kota Solo mengatakan pendanaan untuk revitalisasi pasar menggunakan anggaran kementerian terkait. Sayangnya, Gibran belum bisa menjelaskan total anggaran yang dibutuhkan.

Dikonfirmasi secara terpisah, Kepala Disdag Solo, Heru Sunardi, mengatakan Wali Kota Solo ingin Pasar Jongke memiliki daya tari tersendiri. Salah satunya, ruang khusus untuk layanan publik di tengah pasar. “Supaya kesan view-nya pasar di tengah itu bersih, hidup, dan mendukung kegiatan pasar,” ungkapnya.

Baca Juga : Butuh Rp100 Miliar, Seperti Apa Konsep Revitalisasi Pasar Jongke Solo?

Sebelumnya, Pemkot Solo telah mendapatkan pemenang lelang konsultan Detail Engineering Design (DED) revitalisasi Pasar Jongke. Penandatanganan kontrak dengan pemenang lelang telah dilakukan pada Selasa (8/3/2022).

Disdag Solo tengah menunggu arahan dari Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, terkait konsep pembangunan pasar tersebut. Setelah adanya arahan, tiga bulan pertama setelah penandatangan konsultan DED harus sudah muncul pradesain.

“Pradesain itu sudah mencakup luasan, bentuk, dan sebagainya yang sudah berdasarkan arahan Wali Kota,” kata Kepala Bidang Sarana Distribusi Perdagangan Dinas Perdagangan Solo, Joko Sartono, waktu itu.

Keberadaan pradesain revitalisasi Pasar Jongke Solo itu nantinya menjadi bahan sosialisasi kepada para pedagang. Joko mengatakan ke depan juga akan melibatkan paguyuban pedagang dalam penataan pedagang di pasar yang baru.

Baca Juga : Wah, Revitalisasi Pasar Jongke Solo Disebut Lebih Mahal dari Pasar Legi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya