SOLOPOS.COM - Varian Delta disebut lebih menular. (Ilustrasi/Freepik)

Solopos.com, JAKARTA — Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Kesehatan terus gencar melakukan vaksinasi secara maksimal dengan upaya mampu menekan penyebaran Covid-19 termasuk varian baru, yakni Delta atau B1617.2. Apa pula deretan langkah yang patut dilakukan Indonesia guna menangkal Covid-19 varian Delta itu?

Dilansir medicalnewstoday.com, Gottlieb memberikan peringatan bahwa risiko penyebaran varian Delta lebih terlihat sangat signifikan pada negara yang warganya sebagian besar masih belum melakukan vaksinasi. “Saya pikir di bagian negara di mana Anda memiliki sedikit vaksinasi terutama negara bagian selatan. Negara yang memiliki beberapa kota di mana tingkat vaksinasi masih rendah akan ada risiko yang didapatkan akibat dari varian baru Delta,” kata Gottlieb, Senin (21/6/2021).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Baca Juga: Buron 10 Tahun Pembalakan Liar Adelin Lis Ditangkap di Singapura

Selanjutnya ia juga menyarankan untuk segera melakukan vaksinasi Covid-19 demi menekan penyebaran virus yang kian melonjak. Vaksin yang disahkan oleh World Health Organization (WHO) tampak mampu bertahan dengan baik terhadap varian baru yang muncul.

“Vaksin mRNA (Pfizer-BioNTech dan Moderna) tampaknya sangat efektif untuk melawan varian ini. Vaksin virus dari Johnson & Johnson dan Astra Zeneca juga tampak efektif sekitar 60%. Vaksin mRNA sekitar 88% efektif melawan. Kami memiliki itu untuk mengendalikan dan mengalahkan virus dengan menggunakan vaksin yang ada,” tambahnya.

Modifikasi Vaksin

Masih dilansir medicalnewstoday.com, director Oxford Vaccine Group yang juga salah satu pemimpin uji coba vaksin Oxford Prof. Andrew Pollard menjelaskan bahwa tidak akan sulit untuk memodifikasi vaksin mRNA dan vektor virus untuk mencocokan varian yang baru muncul. “Untuk vaksin mRNA dan vector virus ini relatif mudah karena hanya perlu mensintesis sedikit DNA baru dalam uji coba dan kemudian memasukkannya ke dalam vaksin baru,” kata Prof. Andrew Pollard.

Johnson & Johnson melaporkan hasil uji klinis fase tiga yang menunjukkan kemanjuran keseluruhan sebesar 66% dalam mencegah Covid-19 sedang hingga parah pada semua lokasi uji klinis.

KLIK dan LIKE untuk lebih banyak berita Solopos

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya