SOLOPOS.COM - SMPN 3 Jumantono Karanganyar. (Istimewa-dok. SMPN 3 Jumantono)

Solopos.com, KARANGANYAR — Enam sekolah menengah pertama negeri atau SMPN di Kabupaten Karanganyar ini bakal kali kedua menyelenggarakan penerimaan peserta didik baru (PPDB) tahun 2021 secara offline atau luring di masa pandemi Covid-19.

Enam sekolah negeri itu yakni SMPN 3 Jatipuro, SMPN 4 Jatiyoso, SMPN 3 Jumapolo, SMPN 3 Jumantono, SMPN Satu Atap Kerjo, dan SMPN Satu Atap Jenawi. Sekolah tidak hanya fokus berburu peserta didik, tetapi juga memastikan PPDB offline tidak melanggar protokol kesehatan di masa pandemi Covid-19.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Sejumlah persiapan dilakukan di tengah kasus Covid-19 yang fluktuatif di Kabupaten Karanganyar. Hingga Kamis (10/6/2021) tercatat 453 kasus aktif terkonfirmasi positif Covid-19 di Karanganyar.

Baca juga: PPDB 2021, DPRD Karanganyar Ingatkan Disdikbud Jangan Ulangi Kesalahan Tahun Lalu

Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Karanganyar mencatat tambahan 108 kasus pada Kamis. Berikut ini persiapan yang dilakukan sejumlah sekolah.

PPDB di Karanganyar akan diselenggarakan Senin hingga Rabu (21-23/6/2021). Solopos.com mengecek data enam sekolah itu sudah menyelenggarakan PPDB offline sejak 2020. Saat itu, tahun pertama pandemi Covid-19 mewabah di Indonesia.

Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Karanganyar menerbitkan SK pelaksanaan PPDB berkaitan dengan sekolah mana yang menyelenggarakan secara luring dan daring.

Baca juga: Awas Keblasuk! 14 Desa di Karanganyar Ini Punya Kembaran Tapi Jaraknya Jauh

Pelaksana tugas (Plt) Kepala Bidang (Kabid) Pendidikan Dasar (Dikdas) Disdikbud Kabupaten Karanganyar, Endang Trihadiningsih, menyampaikan salah satu pertimbangan sinyal di wilayah tersebut.

“Selain itu, beberapa sekolah [negeri] berada di daerah terpencil. Jumlah siswa [lulusan SD] di daerah itu sedikit. Itu berpengaruh dengan calon peserta didik baru,” kata Endang saat berbincang dengan wartawan Minggu (6/6/2021).

Terkendala Jumlah Lulusan SD

Pernyataan itu diamini Kepala SMPN 3 Jumantono, Supardi. SMPN 3 Jumantono berada di Desa Gemantar, Kecamatan Jumantono.

Jarak tempuh dari pusat Karanganyar menuju sekolah 27 menit atau setara 17 kilometer. Selain jarak, SMPN 3 Jumantono terkendala jumlah lulusan SD dari sekolah terdekat, yakni SDN 01 Gemantar, SDN 02 Gemantar, dan SDN Tunggulrejo.

“Kami berharap dari dua SD di Gemantar karena lulusan SD Tunggulrejo condong ke Tawangmangu dan Matesih. Ke sana lebih dekat. Kami berupaya menyosialisasikan program sekolah melalui simulasi ujian sekolah secara daring. Dari 110 pendaftar ada 70 siswa bergabung,” tutur dia.

Baca juga: Bukan Karena Mudik, Sumber Penularan Covid-19 15 Pegawai PG Tasikmadu Masih Misterius

Artinya, SMPN 3 Jumantono tidak mengalami kendala sinyal maupun sarana prasarana. Mereka terkendala lulusan SD terdekat dengan sekolah.

SMPN 3 Jumantono memiliki laboratorium teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dengan 22 unit personal computer dan dua unit server, laboratorium IPA, musala, dan ruang UKS.

“Kami sudah siap PPDB offline. Dimulai dari koordinasi dengan forkopimca [forum koordinasi pimpinan kecamatan] Jumantono. Kami menyiapkan sarana penunjang prokes, seperti thermogun, tempat cuci tangan menggunakan sabun, dan lain-lain. Kami melaksanakan SK Disdikbud Karanganyar,” jelasnya.

Baca juga: Tak Punya SMAN/SMKN, 4 Kecamatan di Karanganyar Ini Dapat Kuota Zonasi Khusus

Selain SMPN 3 Jumantono, SMPN Satu Atap Jenawi juga akan menyelenggarakan PPDB luring. Kepala SMPN Satu Atap Jenawi, Haryanto, menuturkan sudah berkoordinasi dengan Satgas Penanganan Covid-19 tingkat kecamatan dan menyiapkan jadwal pendaftaran untuk memastikan tidak terjadi kerumunan selama tiga hari PPDB offline.

“Kami siapkan sesuai prokes. Ada gelombang pendaftaran. Kalau soal zonasi, sudah berkoordinasi dengan tiga sekolah di Jenawi. Kami mendapatkan siswa [lulusan SD] dari Desa Sidomukti, Lempong, dan Trengguli. Insya Allah kuota dua rombongan belajar tercapai,” jelas Haryanto saat dihubungi Solopos.com, Jumat (11/6/2021).

Strategi SMPN Satu Atap Jenawi berupaya memenuhi kuota dua rombongan belajar dengan cara jemput bola ke rumah calon siswa.

Baca juga: Catat! Ini Informasi Penting Terkait PPDB TK, SD, dan SMP di Karanganyar

Tujuan mereka mengunjungi rumah calon siswa bukan sekadar meyakinkan untuk mendaftar ke SMPN Satu Atap Jenawi tetapi juga meyakinkan agar anak-anak semangat sekolah. Sampai Jumat, Haryanto, menyebut sudah 23 siswa menitipkan nama untuk mendaftar ke SMPN Satu Atap Jenawi.

Desa Cukup Terpencil

Dihubungi secara terpisah, Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Kecamatan Jatiyoso, Kusbiyantoro, menyampaikan akan berkoordinasi perihal PPDB offline Senin (14/6/2021).



SMPN 4 Jatiyoso di wilayahnya akan menyelenggarakan PPDB luring. Sekolah itu berada di Desa Beruk, salah satu desa yang cukup terpencil di Jatiyoso maupun Kabupaten Karanganyar.

“Pertama saya cek dulu surat dari Disdikbud soal rekomendasi PPDB luring. Lalu saya lihat kesiapan prokes sekolah terutama saat menerima warga mendaftar. Kami pastikan tim Satgas Covid-19 kecanatan turun. Jelas dipantau karena kegiatan publik berpotensi kerumunan,” ungkap Plt Camat Jatiyoso saat dihubungi Solopos.com, Jumat.

Baca juga: Bioskop Mini di Kantor Arpus Karanganyar Sudah Jadi, Begini Penampakannya

Dari situ dapat disimpulkan penyelenggaraan PPDB di masa pandemi Covid-19 ini tidak berhenti pada kesiapan sarana prasarana.
Banyak faktor yang menentukan keberhasilan PPDB, terutama yang diselenggarakan secara luring.

Tetapi, dari semua hal tersebut, satu hal yang harus dilakukan pemerintah adalah memastikan kegiatan tersebut tidak menyebabkan kasus baru persebaran Covid-19.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya