SOLOPOS.COM - Suasana Pasar Jongke di Jl. Dr. Radjiman, Kecamatan Laweyan, Kota Solo, Jumat (18/3/2022). Pasar Jongke Rawan banjir saat musim hujan. (Espos/Wahyu Prakoso)

Solopos.com, SOLO — Pasar Jongke Solo di Jl. Dr. Radjiman, Kecamatan Laweyan, Kota Solo, Jawa Tengah rawan banjir.

Pedagang berharap pemerintah akan mendesain Pasar Jongke Solo tetap mudah diakses pengunjung. Pantauan Solopos.com, Jumat (18/3/2022) pukul 08.00 WIB, sejumlah pengunjung hilir mudik. Namun, kondisi pasar berangsur sepi menjelang pukul 09.00 WIB.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Memasuki area dalam pasar terdapat sejumlah kios pedagang yang terbuat dari papan. Bangunan tersebut didirikan pedagang sekaligu pemilik kios. Sejumlah atap dari seng tampak bolong kecil-kecil dan atap fiber yang berfungsi sebagai penerangan bolong. Sejumlah kios lain menyalakan lampu untuk penerangan.

Baca Juga : Butuh Rp100 Miliar, Seperti Apa Konsep Revitalisasi Pasar Jongke Solo?

Lokasi Pasar Jongke Solo berdekatan dengan Sungai Jenes dan Sungai Jongke. Salah satu karyawan kios, Murwani, 50, mengatakan sudah bekerja di kios sejak dua tahun terakhir. Kondisi pasar bocor saat hujan serta rawan banjir.

“Awal tahun ini sungai naik sampai sini jam 19.00 WIB. Saya di rumah ditelepon satpam pasar, banjir. Saya ke sini naikin barang sampai pukul 01.00 WIB,” kata dia.

Dia mengatakan kondisi pasar yang berdekatan dengan sungai membuat bangunan pasar rawan banjir. Kondisi becek terjadi ketika hujan atau setelah hujan. Menurutnya hal itu bisa mempengaruhi kunjungan pembeli ke pasar.

Baca Juga : DED Pasar Jongke Solo Segera Disusun, Pemkot Janji Libatkan Pedagang

Warga Laweyan tersebut sudah mendengar rencana pemerintah membangun Pasar Jongke Solo. Dia mendukung pembangunan pasar. “Cocoknya piye ben [cocoknya bagaimana biar] pembeli tertarik ke sini lagi kalau hujan enggak becek. Kalau hujan ya semoga pasar baru tidak tergenang,” ujarnya.

Pengalaman Banjir

Pemilik Toko David di Pasar Jongke, David, 52, menuturkan talang air di Pasar Jongke Solo kerap rusak dan diperbaiki namun tidak awet. Pedagang di Pasar Jongke Solo kerap mengalami kebanjiran setinggi 5-10 sentimeter jika intensitas hujan tinggi atau wilayah Boyolali hujan deras.

Baca Juga : Wah, Revitalisasi Pasar Jongke Solo Disebut Lebih Mahal dari Pasar Legi

“Pengalaman banjir paling parah pada 2007. Ketinggiannya sampai satu meter. Petugas satpam sering kasih informasi melalui WhatsApp. Mereka pantau kondisi sungai dan informasi cuaca dari Boyolali,” ujarnya.

David berharap pembangunan Pasar Jongke Solo didesain dengan kantong parkir seperti Pasar Legi. Kantong parkir berada di sekeliling bangunan pasar supaya pengunjung mudah mengakses semua tempat. Gedung pasar dibangun satu lantai saja.

Baca Juga : Banjir di Laweyan Solo Meluas, Air Sempat Masuk ke Pasar Jongke

“Biasanya pembangunan dengan dua lantai, lantai atas sepi pembeli. Eman-eman modalnya kalau pasar sepi. Pedagang juga difasilitasi rak-rak,” paparnya.

Sebelumnya, Pemerintah Kota (Pemkot) Solo terus mempersiapkan rencana pembangunan Pasar Jongke. Penandatangan kontrak dengan pemenang lelang konsultan detail engineering design (DED) pembangunan Pasar Jongke Solo telah dilakukan, Selasa (8/3/2022). Saat ini, Dinas Perdagangan Kota Solo menunggu arahan dari Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, terkait konsep pembangunan pasar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya