SOLOPOS.COM - Cone yang terletak di halaman parkir Gedung DPRD Jateng terlihat tak memiliki bayangan saat terjadinya fenomena Hari Tanpa Bayangan, Jumat (11/10/2019). (Semarangpos.com-Imam Yuda S.)

Solopos.com, SEMARANG – Fenomena alam Hari Tanpa Bayangan terjadi di sejumlah daerah di Jawa Tengah (Jateng), tak terkecuali di Kota Semarang, Jumat (11/10/2019). Fenomena alam yang juga disebut kulminasi utama itu terjadi di Semarang sekitar pukul 11.25.06 WIB.

Kemunculan Hari Tanpa Bayangan itu pun membuat banyak warga Semarang penasaran. Bahkan, beberapa orang di antaranya berusaha membuktikan fenomena Hari Tanpa Bayangan itu.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Mereka membuktikan fenomena itu dengan cara memotret objek, baik benda atau manusia di luar ruangan.

“Iya, benar tadi cone yang saya potret tidak tampak bayangannya. Bayangannya tertumpuk dengan objek itu sendiri,” ujar warga Jomblang, Danny A. Utama, saat berbincang dengan Semarangpos.com di kompleks Kantor DPRD Jateng, Jumat siang.

Senada juga disampaikan Sigit Adrianto. Warga Jalan Hasanudin, Semarang Utara, mengaku sempat berfoto dengan temannya di luar ruangan saat fenomena Hari Tanpa Bayangan itu terjadi.

“Ternyata menarik sekali. Saat saya berdiri, seolah-olah bayangan saya menghilang. Kalau dilihat sih bayangannya memang tepat tegal lurus di bawah saya,” ujar mahasiswa Pascasarjana Undip itu.

Kendati demikian, banyak yang menikmati fenomena alam itu tak sedikit yang mengeluhkan cuaca yang sangat terik. Berdasarkan pantauan Solopos.com, temperatur udara di Kota Semarang saat Hari Tanpa Bayangan berlangsung mencapai 36 derajat Celcius.

Kepala Seksi Data dan Informasi Stasiun Klimatologi Kelas I BMKG Semarang, Iis Widya Harmoko, mengatakan saat Hari Tanpa Bayangan letak matahari berada tepat di atas kepala manusia. Kondisi itulah yang membuat suhu udara terasa sangat panas saat Hari Tanpa Bayangan terjadi.

“Saat Hari Tanpa Bayangan terjadi di Semarang, temperatur udaranya mencapai 36,2-36,4 derajat Celcius,” ujar Iis.

Hari Tanpa Bayangan di Jateng akan muncul selama empat hari di waktu yang berlainan di setiap daerah. Pada Jumat ini, Hari Tanpa Bayangan muncul di 15 daerah, yakni Kota Semarang, Ungaran, Pati, Blora, Rembang, Purwodadi, Kudus, Demak, Kendal, Batang, Pekalongan, Kajen, Pemalang, Slawi, Kota Tegal, dan Brebes.

Kasi Observasi dan Informasi Stasiun Meteorologi Kelas II Ahmad Yani Semarang, Yoga Sambodo, mengatakan kemunculan Hari Tanpa Bayanga dipengaruhi oleh gerak semu matahari yang berada di lintang selatan.

Saat terjadi kulminasi utama, warga yang sedang beraktivitas di luar rumah disarankan memperbanyak konsumsi air putih karena temperatur udara naik tajam dibanding waktu normal.

“Soalnya musim hujannya agak mundur dari perkiraan awal, jadinya suhu udara di Semarang cenderung panas. Penyebab lainnya, matahari sedang berputar di belahan bumi selatan dan tidak ada tutupan awan sama sekali. Dampaknya radiasi mataharinya lebih maksimal saat turun ke bumi,” jelasnya.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya