SOLOPOS.COM - Istimewa Pelaksanaan wayang kulit di SMPN 2 Trucuk, Sabtu (20/11/2021). Pentas budaya tersebut dilaksanakan dengan menaati prokes. (istimewa)

Solopos.com, KLATEN – SMPN 2 Trucuk Klaten menggelar pameran karya siswa dan pentas budaya di sekolah setempat, Sabtu (20/11/2021). Guna menghindari kerumunan di tengah pandemi Covid-19, pengelola sekolah membatasi peserta dan tamu undangan sepanjang kegiatan berlangsung.

Berdasarkan informasi yang dihimpun Solopos.com, pameran sekaligus pentas budaya yang digelar SMPN 2 Trucuk merupakan bagian dari kegiatan sekolah penggerak. Fokus program sekolah penggerak yakni pengembangan hasil belajar siswa secara holistik yang mencakup kompetensi literasi, numerasi, dan karakter.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Baca Juga: Catat! 7 Objek Wisata Klaten Mulai Terapkan Aplikasi PeduliLindungi

Di kesempatan tersebut, sejumlah siswa memamerkan karyanya. Di samping itu, terdapat juga siswa yang menggelar pentas wayang kulit, drama, hingga seni tari tradisional.

“Gelar budaya dan kreasi siswa ini hanya diikuti siswa kelas VII. Kebetulan, anak-anak kelas VII ada beberapa kreasi, di antaranya berupa empon-empon. Sedangkan siswa kelas VIII dan kelas IX hanya menyaksikan. Begitu juga tamu undangan lain. Waktunya pun sangat singkat karena kami tetap ingin menaati prokes di tengah pandemi Covid-19,” kata Wakil Kepala Bidang Kesiswaan SMPN 2 Trucuk, Danan Zanu Asmaji, saat ditemui Solopos.com, di sekolahnya, Sabtu (20/11/2021).

Danan Zanu Asmaji mengatakan rangkaiam acara berupa hasil kreasi dan pentas budaya dimulai pukul 09.00 WIB. Setiap peserta dan tamu yang datang diwajibkan memakai masker dan rutin mencuci tangan pakai sabun sebelum masuk ke lokasi pameran/pentas budaya.

Baca Juga: Inilah Puncak Arjuna, Daya Tarik Wisata Baru di Desa Gununggajah Klaten

Guna mencegah terjadinya kerumunan, pengelola sekolah juga sudah menyediakan kursi yang berjarak antara kursi satu dengan lainnya. Acara pun rampung sekitar pukul 11.00 WIB.

“Di sini, anak-anak diharapkan menjadi agen perubahan [salah satunya setop bullying]. Lalu, ada lagi wayang kulit dengan dalang siswa kami sendiri, Risang Bondan. Lakonnya adalah Wahyu Narantaka yang artinya wahyu pendidikan. Semua kegiatan dilakukan dengan prokes ketat,” katanya.

Disinggung tentang pembelajaran yang dilakukan di SMPN 2 Trucuk di tengah pandemi Covid-19, Danan Zanu Asmaji, mengatakan di sekolahnya menggelar pembelajaran tatap muka (PTM) secara terbatas. Melalui cara tersebut, para siswa masuk sekolah secara bergiliran. Hal itu disesuaikan dengan nomor urut atau nomor absen.

Baca Juga: Hampir 2 Tahun Vakum, Peken Pinggul Melikan Klaten Dibuka Lagi

“Jumlah siswa di sini mencapai 765 siswa. Lantaran masih pandemi Covid-19, siswa yang masuk kami bagi. Misalnya hari Senin itu yang masuk nomor absen 1-16. Lalu hari Selasa, nomor absen 17-32. Dalam satu pekan, anak-anak masuk tiga kali. Ini dilakukan agar tak terjadi kerumunan di lingkungan sekolah,” katanya.

Pelaksana Tugas (PLt) Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Klaten, Yunanto, mengatakan seluruh sekolah di Kabupaten Bersinar wajib menaati prokes di tengah pandemi. Disdik Klaten masih rutin memantau pelaksanaan PTM secara terbatas di tengah pandemi Covid-19. Sekolah yang dipantau Disdik Klaten, di antaranya 115 SMP dan 743 SD.

“Seluruh sekolah sudah punya komitmen bersama untuk turut mencegah munculnya kasus Covid-19 di lingkungan sekolah. Caranya dengan menaati prokes. Jika nantinya ada satu siswa yang terpapar virus corona di tengah PTM terbatas, kami akan menutup sekolah tersebut untuk sementara waktu [sejauh ini, pelaksanaan PTM terbatas di Klaten berjalan lancar],” kata Yunanto.

Baca Juga: Hampir 2 Tahun Vakum, Peken Pinggul Melikan Klaten Dibuka Lagi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya