SOLOPOS.COM - Sejumlah warga sedulur sikep dan komunitas sepeda tua Onto Seno berziarah ke makam Raden Mas Panji Sosrokartono di kompleks Pasarean Sido Moekti, Desa Kaliputu, Kecamatan Kota, Kabupaten Kudus, Minggu (10/11/2019). (Antara-Akhmad Nazaruddin Lathif)

Solopos.com, KUDUS — Meski berkonotasi langsung pada filsafat kebudayaan, Sedulur Sikep erat hubungannya perlawanan terhadap Pemerintah Kolonial Hindia Belanda. Karena itu, warga Sedulur Sikep di Kudus ikut aktif memperingati Hari Pahlawan, 10 November.

Sejumlah warga Sedulur Sikep bersama komunitas sepeda tua  Onto Seno, Minggu (10/11/2019), menggelar peringatan Hari Pahlawan dengan cara berziarah ke makam para pahlawan di Kabupaten Kudus.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Salah satu makam pejuang yang dikunjungi adalah Pasarean Sedo Moekti, Desa Kaliputu, Kecamatan Kota, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah. Dalam permakaman itu terdapat makam para pahlawan, mulai dari Raden Mas Panji Sosrokartono, Dokter Ramelan, Raden Roesnawi, Abdul Jalil, dan beberapa makam pahlawan lainnya.

Seusai menziarahi makam pahlawan di kompleks Makam Sosrokartono yang merupakan kakak Raden Ajeng Kartini, rombongan Sedulur Sikep dan komunitas sepeda tua melanjutkan ke Makam Pahlawan yang lokasinya berdekatan dan berada di desa yang sama.

Menurut Koordinator Komunitas Sepeda Onto Seno, Sancaka Dwi Supani, kehadiran Sedulur Sikep karena mereka merupakan cucu trah pejuang karena sebelumnya, Samin Surosentiko—sebagai penggagas Sedulur Sikep—juga membela Tanah Air melawan Belanda.

Untuk itulah, lanjut dia, dalam rangka memperingati Hari Pahlawan, komunitas sepeda tua Onto Seno menggandeng komunitas penganut saminisme dalam rangka menumbuhkan dan mengenang serta menghormati jasa-jasa pehlawan dan pendahulu masyarakat yang melahirkan negara Republik Indonesia dengan berziarah ke makam para pahlawan.

Makam yang dikunjungi bukan hanya di makam pahlawan, tetapi di kompleks Pasarean Sido Moekti juga banyak pejuang '45 yang ditandai bambu runcing dan merah putih di dekat makamnya. "Kegiatan ini tidak hanya diikuti dari kaum muslim, seperti Sedulur Sikep , tetapi juga bisa berdoa dengan caranya sendiri," ujarnya.

Hal yang perlu diingat, kata dia, kemerdekaan ini diraih bukan hanya oleh pejuang muslim, melainkan dari berbagai suku, agama, dan ras karena bangsa ini merupakan bangsa berbhinneka tunggal ika.

Sementara itu, pemuka penghayat kepercayaan Wong Sikep Samin Budi Santoso mengakui ikut memperingati Hari Pahlawan dengan mengunjungi makam para pahlawan merupakan hal pertama. "Kami sadar betul karena putra anak bangsa harus mengakui semua jasa pejuang dan leluhur yang rela berkorban demi bangsa ini. Semoga arwahnya diterima Tuhan," ujarnya.

Ia juga berterima kasih kepada komunitas sepeda tua Onto Seno karena diberi kesempatan untuk ikut berziarah ke makam para pahlawan.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya