SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

<p><strong>Solopos.com, SOLO</strong> — Selama bertahun-tahun <a href="http://soloraya.solopos.com/read/20180809/489/933009/menanti-transformasi-rumah-lowo-solo-jadi-showroom-batik" title="Menanti Transformasi Rumah Lowo Solo Jadi Showroom Batik">omah lowo</a> di perempatan Solo Center Point (SCP) Purwosari, Solo, dihuni kelelawar atau lowo. Tentunya tidak mudah mengusir hewan-hewan itu yang jumlahnya mencapai ratusan bahkan mungkin ribuan ekor itu.</p><p>Para pekerja revitalisasi bangunan cagar budaya peninggalan zaman Belanda harus bekerja ekstra keras menghalau lowo-lowo itu. Mengusir binatang malam itu menjadi tantangan berat pertama yang harus dihadapi pekerja sebelum memulai proyek revitalisasi bangunan yang rencananya dipakai untuk showroom Batik Keris.</p><p>Berdasarkan pantauan <em>Solopos.com</em>, Rabu (8/8/2018), pekerja memasang jaring seperti yang biasa dipakai untuk menangkap ikan di pintu-pintu dan jendela omah lowo. Tujuannya menghalau kelelawar-kelelawar itu agar tak bisa masuk ke dalam <a href="http://soloraya.solopos.com/read/20180513/489/915083/disbud-solo-tak-miliki-data-kondisi-terkini-51-bcb" title="Disbud Solo Tak Miliki Data Kondisi Terkini 51 BCB">bangunan</a> yang dikenal juga sebagai Gedung Veteran tersebut.</p><p>Bau kotoran kelelawar dari gedung itu selama ini sangat menyengat dan mengganggu warga sekitar atau orang yang lewat di dekat gedung itu.</p><p>Petugas keamanan Rumah Lowo, Isyak, saat berbincang dengan <em>Solopos.com</em>, Rabu, mengungkapkan revitalisasi dilakukan sejak Senin (6/8/2018) dengan membongkar semua genting rumah dan memasang jaring ikan untuk mengusir kelelawar. Revitalisasi ini mendapatkan pendampingan langsung dari BPCB Jateng.</p><p>Pendampingan dilakukan agar revitalisasi tidak mengubah desain bangunan utama karena berstatus BCB. &ldquo;Saya kurang tahu kapan revitalisasi fisik dimulai. Namun, dari pemilik sudah melakukan sosialisasi kepada warga setempat terkait pemanfaatan Rumah Lowo ke depannya,&rdquo; kata dia.</p><p>Lurah Purwosari, Aris Nugroho, mengungkapkan pemerintah kelurahan menerima pemberitahuan dari Batik Keris terkait rencana pemanfaatan <a href="http://soloraya.solopos.com/read/20161007/489/758886/cagar-budaya-solo-vastenburg-akhirnya-dikelola-pemkot" title="CAGAR BUDAYA SOLO : Vastenburg Akhirnya Dikelola Pemkot">Rumah Lowo</a>. Sosialisasi beberapa kali dilakukan bersama warga terkait rencana Batik Keris menjadikan Rumah Lowo menjadi <em>showroom</em>.</p><p>&ldquo;Sesuai sosialisasi bangunan utama rumah akan dijadikan <em>showroom</em> produk Batik Keris. Sementara di bagian selatan rumah kuno akan dibangun pusat kuliner. Saya mewakili warga Purwosari sangat setuju dengan rencana itu,&rdquo; ujar Aris saat dihubungi Solopos.com, Rabu.</p><p>Ia memperkirakan revitalisasi selesai sampai akhir tahun ini dan bisa dimanfaatkan mulai 2019. Aris berharap keberadaan Rumah Lowo baru nanti bisa meningkatkan ekonomi warga dan menjadi tempat unggulan baru bagi wisatawan Kota Solo.</p>

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Ekspedisi Mudik 2024
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya