SOLOPOS.COM - Ilustrasi menyusun resolusi keuangan. (Freepik)

Solopos.com, SOLO-Tahun baru sudah di depan mata, tak ada salahnya kamu mulai ancang-ancang menyusun resolusi keuangan untuk 2024. Hal ini bertujuan supaya kondisi keuangan kamu semakin sehat. Simak ulasannya di tips keuangan kali ini.

Saat ini menjadi momen yang tepat untuk mengevaluasi keuangan pribadimu dan merencanakan strategi-strategi terbaik untuk target pencapaian keuanganmu di tahun 2024 mendatang.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Berikut ini sejumlah tips cerdas untuk menyusun resolusi keuangan untuk Tahun Baru 2024 guna mencapai tujuan finansial dengan lebih efektif seperti dikutip dari pina.id pada Selasa (19/12/2023):

1. Evaluasi Kondisi Keuangan Saat Ini

Sebelum merumuskan resolusi keuangan, penting untuk melakukan evaluasi menyeluruh terhadap kondisi keuangan saat ini atau yang biasa disebut financial check up. Coba cek pengeluaran bulanan, pemasukan bulanan, serta aset dan utang. Dengan memiliki pemahaman yang jelas tentang kondisi keuangan kamu saat ini, kamu dapat merancang resolusi yang lebih realistis dan sesuai dengan keinginan.

Contoh financial check up pribadi:

– Rata-rata pengeluaran bulanan: Rp10 juta

– Rata-rata pemasukan bulanan: Rp15 juta

– Aset: Rp200 juta (uang cash di bank plus investasi)

– Utang: Rp50 juta (sisa utang KPR)

Mengevaluasi kondisi keuangan dengan cara seperti ini akan memberikan gambaran secara gamblang bagaimana kondisi keuangan kamu saat ini. Apakah sehat? Apakah minus? Apa di tahun depan ada yang bisa dioptimalkan agar kemampuan menabung jadi lebih besar? Semua kesadaran itu akan muncul setelah kamu memahami kondisi keuangan kamu saat ini. Itu adalah hal yang wajar, sehingga tidak perlu takut untuk mencorat coret dan membuat rancangan anggaran bulanan baru untuk tahun mendatang.

2. Tentukan Tujuan Keuangan yang Jelas

Setelah mengevaluasi kondisi keuangan, cara berikutnya menyusun resolusi keuangan 2024 yaitu tentukan tujuan keuangan yang spesifik dan terukur. Kalau ternyata kamu sadar bahwa kamu terlalu banyak terlilit utang, kamu boleh mencatat “ingin melunasi utang” sebagai resolusi. Atau jika ternyata kondisi keuangan kamu sehat, kamu boleh menulis tujuan keuangan lain yang kamu rasa cukup genting di masa yang akan datang, misalnya menabung untuk pendidikan anak, atau mulai menabung untuk dana pensiun. Pastikan tujuan tersebut dapat diukur dengan angka sehingga nantinya saat sedang menjalani maka progress perjuangan kamu dapat dipantau secara berkala.

Contoh tujuan keuangan yang realistis:

– Membayar hutang Rp50 juta dalam enam bulan pertama tahun 2024.

– Mengumpulkan dana darurat Rp20 juta dengan target waktu bulan Desember 2024.

3. Susun Anggaran dengan Cermat

Anggaran atau budgeting merupakan instrumen yang tidak kalah penting dalam mencapai tujuan keuangan. Anggaran bulanan mencakup pengeluaran rutin, alokasi bayar premi asuransi, alokasi investasi, hingga pajak. Biasakan untuk mencatat secara mendetail mengenai seluruh anggaran kamu dan jangan lupa pula untuk mencatat pengeluaran rutin agar kamu dapat mengevaluasi efektivitas dari budgeting kamu. Disiplin dalam mengikuti rencana anggaran sendiri tentunya akan membantu kamu mencapai tujuan keuangan lebih efisien.

Contoh budgeting sederhana:

– Alokasi untuk membayar utang cicilan KPR: Rp8 juta per bulan

– Alokasi investasi untuk dana pendidikan anak tahun depan: Rp2 juta per bulan

– Kebutuhan sehari hari rumah tangga: Rp5 juta per bulan

4. Tingkatkan Literasi Keuangan

Cara berikutnya menyusun resolusi keuangan 2024 adalah dengan menambah literasi keuangan kamu. Kamu boleh mengikuti webinar online, membaca buku tentang perencanaan keuangan, atau bisa juga berkonsultasi dengan perencana keuangan PINA untuk meningkatkan pemahaman kamu tentang investasi, asuransi, pajak, dan perencanaan keuangan secara umum.

5. Diversifikasi Portofolio Investasi

Diversifikasi portofolio investasi merupakan langkah penting. Kenapa? Bayangkan kamu punya 10 telur. Lalu taruh 10 telur tersebut di satu keranjang. Seandainya keranjang tersebut terjatuh, apa yang terjadi?  Ya, seluruh telurmu akan pecah.

Begitu pula dengan investasi. Jika kamu punya sumber daya (uang) untuk diinvestasikan, jangan pernah menaruh aset kamu hanya pada satu investasi saja. Sebar asetmu dalam bentuk berbagai macam investasi sehingga apabila terjadi risiko pada salah satu investasi, maka asetmu yang lain masih aman karena disimpan dalam bentuk instrumen investasi yang berbeda.

Evaluasi kembali portofolio investasi kamu saat ini. Jika masih menyimpan seluruh aset dalam satu tempat, mulai pertimbangkan untuk memindahkan sebagian aset ke instrumen investasi lain alias mengubah alokasi investasi.

6. Antisipasi Risiko dengan Asuransi

Bayangkan kamu sudah susah payah menabung bertahun-tahun, lantas tiba tiba di tengah jalan kamu terkena sakit kritis sehingga terpaksa kehilangan pekerjaan dan harus bolak-balik berobat ke rumah sakit. Tidak enak bukan? Tabungan hasil kerja keras habis karena satu kejadian yang pengeluarannya besar.



Maka dari itu, penting untuk segera memiliki proteksi keuangan berupa asuransi. Dengan memiliki asuransi, maka ada pihak ketiga yang akan membantu secara finansial apabila terjadi risiko yang tidak diinginkan seperti kehilangan kendaraan, sakit kritis, hingga rawat inap di rumah sakit.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya