SOLOPOS.COM - Intensitas olahraga tepat bisa bermanfaat untuk imunitas tubuh. (Ilustrasi/Freepik)

Solopos.com, SOLO–Menurut Ketua Umum Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Olahraga (PDSKO), dr. Leny Pintowari, SpKO, menaikkan intensitas olahraga tak boleh sembarangan, sebab bisa menurnkan imunitas tubuh.  Masalahnya bagaimana mengetahui takaran yang tepat ya?

Nah tips kesehatan kali ini membahas bagaimana cara mengetahui apakah instensitas olahraga kita sudah tepat atau belum. Ternyata caranya gampang kok!

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Lebih lanjut Leny menjelaskan imunitas tubuh seseorang akan terjaga dengan latihan fisik dengan intensitas olahraga sedang dengan durasi minimal 150 sampai 300 menit setiap pekan. “Kalau sudah biasa dan ingin mencoba intensitas yang lebih berat, perlu anjuran dokter karena (intensitas berat) berisiko menurunkan imunitas tubuh,” jelas Leny dalam webinar seperti dikutip dari Antaranews.com, Kamis (9/9/2021).

Dia menjelaskan ciri-ciri dari intensitas latihan fisik yang dapat diketahui dari kemampuan seseorang berbicara saat berolahraga. Ketika latihan fisik dengan intensitas ringan, berbicara dan bernyanyi bisa dilakukan secara mudah. Saat intensitas dinaikkan menjadi sedang, berbicara masih bisa dilakukan, tapi sulit untuk bernyanyi. Sementara orang yang melakukan latihan fisik intensitas tinggi akan sulit bicara karena napasnya terengah-engah.

Baca Juga: Hindari Makanan dan Minuman Ini Saat Perut Anda Kosong

“Kalau intensitas latihan fisik sudah berat, kembalikan ke level sedang,” pesan dia.

Pada dasarnya, latihan fisik bisa dilakukan secara bertahap dengan jenis yang direkomendasikan sesuai usia masing-masing. Namun anjuran dari dokter penting sebelum berolahraga bila seseorang berusia di atas 45 tahun dan belum terbiasa melakukan latihan fisik dengan intensitas berat.

Leny juga menjelaskan hal-hal yang membuat seseorang wajib berkonsultasi ke dokter sebelum latihan fisik, yakni orang yang menderita penyakit jantung atau tekanan darah tinggi, pernah nyeri dada saat istirahat, berkegiatan atau melakukan aktivitas fisik.

Kemudian, orang yang pernah kehilangan keseimbangan karena pusing atau hilang kesadaran dalam 12 bulan terakhir, pernah mengidap penyakit kronis, sedang menjalani pengobatan penyakit kronis, pernah punya masalah pada tulang, sendi atau jaringan lunak yang bertambah parah dengan melakukan aktivitas fisik. Selanjutnya, konsultasi dulu dengan dokter bila pernah dinyatakan hanya boleh beraktivitas fisik di bawah pengawasan tenaga kesehatan.

Baca Juga:  5 Cara Sederhana Ini Bantu Otak Tetap Sehat, Mau Coba?

Dia juga mengingatkan untuk menunda olahraga bila kondisi badan sedang tidak fit, seperti demam atau flu. Prioritaskan pemulihan kesehatan tubuh sebelum menjalani aktivitas fisik. Perempuan hamil juga harus berkonsultasi sebelum latihan fisik, begitu pula orang yang justru kesehatannya menurun saat olahraga.

Dengan panduan dari dokter, jenis hingga intensitas olahraga yang dilakukan bisa disesuaikan dengan kondisi tubuh sehingga hasilnya akan bermanfaat bagi tubuh, bukan sebaliknya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya