SOLOPOS.COM - Ilustrasi menghitung pemasukan dan pengeluaran. (Freepik.com)

Solopos.com, SOLO-Ketahui cara mempersiapkan keuangan keluarga hadapi resesi global yang sudah di depan mata. Simak ulasannya di tips keuangan kali ini.

Saat menghadapi resesi global, Anda tidak perlu khawatir. Pasalnya resesi tidak berlangsung selamanya. Menurut Kepala Pasar dan Ahli Strategi Keuangan untuk Ally, Lindsey Bell, rata-rata resesi berlangsung 11 bulan, Resesi terpendek yang pernah tercatat adalah resesi akibat pandemi 2020, yang hanya berlangsung selama tiga bulan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Berikut ini sejumlah cara mempersiapkan keuangan Anda untuk menghadapi resesi global seperti dikutip dari Bisnis.com dan finpedia.id pada Rabu (28/9/2022):

1. Jangan takut dengan pasar bearish

Anda mungkin bahkan tidak tahu apa itu pasar bearish, tetapi Anda siap untuk ketakutan akan hal itu. Minggu ini, indeks S&P 500 tergelincir ke pasar bearish, yang didefinisikan sebagai penurunan 20 persen dari level tertinggi baru-baru ini. Menurut Anthony Saglimbene, ahli strategi pasar global untuk Ameriprise Financial yakni durasi rata-rata bear market sejak 1950 kira-kira 418 hari.

Baca Juga: Alarm “Kiamat” di Inggris yang Turut Hantui Dunia

“Ubah sedikit pandangan Anda dan lihat ini sebagai peluang jika Anda adalah investor jangka panjang,” kata Saglimbene. Meskipun saham sedang terpukul sekarang, secara historis mereka pulih dengan baik setelah resesi. Jika Anda tidak memiliki eksposur ke saham, Anda kehilangan pemulihan akhirnya. Dalam jangka panjang, pembelian saham yang lambat dan stabil dengan mudah mengalahkan upaya untuk mengurangi waktu pasar.

2. Jangan mencoba mengatur waktu pasar

Banyak orang mungkin ingin keluar dari pasar saham atau mengurangi apa yang mereka investasikan sampai keadaan menjadi lebih baik. Seperti itu penjelasan definisi sebenarnya dari kata mencoba mengatur waktu pasar. Sayangnya, tidak mungkin untuk mengetahui waktu terbaik untuk keluar dan kapan harus melompat kembali.

Baca Juga: Resesi Global Disebut Semakin Dekat, Ini Dampaknya bagi Indonesia

“Kebanyakan orang, kebanyakan manusia biasa, tidak dapat mengatur waktu pasar. Bahkan Warren Buffett akan mengakui itu,” kata analis ekonomi senior Bankrate.com, Mark Hamrick.

3. Singkirkan utang kartu kredit Anda

“Sekarang pekerjaan nomor satu bagi siapa pun yang memiliki kartu kredit adalah melunasi saldo mereka sesegera mungkin,” kata kepala analis kredit di LendingTree, Matt Schulz.

“Ketika resesi mungkin sedang terjadi dan suku bunga meningkat dengan cepat, itu bahkan lebih penting.” Salah satu cara untuk mengatasi utang adalah dengan mendapatkan pinjaman pribadi berbunga rendah atau mendaftar untuk kartu kredit transfer saldo.

4. Tabungan

Simpan selagi Anda memiliki uang ekstra karena resesi dapat dengan cepat mengubah keadaan. Jika Anda tidak memiliki dana darurat yang baik, pertimbangkan untuk membatalkan liburan atau menunda proyek renovasi mahal yang tidak perlu.

5. Buat cadangan untuk dana darurat

Anda Selain memiliki dana resesi, Benz merekomendasikan untuk mencari tahu ke mana Anda bisa mencari dana tambahan jika Anda membutuhkannya dalam keadaan darurat. “Jalur kredit ekuitas rumah dapat masuk akal dalam konteks ini, dan yang terbaik adalah mendapatkannya saat Anda bekerja dan kemungkinan besar memenuhi syarat,” katanya.

Baca Juga: Krisis Ekonomi Inggris: Ribuan Sopir Bus Mogok Kerja, Banyak Wanita Jadi PSK

6. Dapatkan penghasilan sampingan

Ada rekor jumlah lowongan pekerjaan, dengan tingkat pengangguran sebesar 3,6 persen. Bahkan jika Anda tidak membutuhkan uang saat ini, mungkin ini saat yang tepat untuk mendapatkan pekerjaan sampingan.

7. Kurangi beban pengeluaran

Anda harus mulai mengurangi dan tidak menambah beban pengeluaran seperti utang. Sangat penting bagi Anda untuk membayar utang. Selama resesi, mungkin sulit untuk menutupi pengeluaran sehari-hari, terutama untuk membayar utang.

Jika memungkinkan, maka segera lunasi atau jika dirasa masih sangat berat maka segera negosiasikan dan ajukan ke lembaga jasa keuangannya untuk restrukturisasi.

8. Perhatikan investasi

Perhatikanlah portofolio investasi Anda. Jika kondisi pasar global sudah mulai menurun, maka segera atur ulang portofolio investasi ke dalam bentuk yang lebih aman seperti emas.

Jika Anda memutuskan untuk berinvestasi, pilih cara yang paling sesuai dengan situasi keuangan, baik dari segi keuntungan maupun risikonya.

9. Hidup sewajarnya

Hiduplah sesuai dengan kemampuan Anda, jangan berlebihan. Tetap lakukan konsumsi seperti biasa karena ini bisa membantu ekonomi tetap tumbuh.  Sebaiknya kesampingkan semua kebutuhan yang tidak mendesak, kemudian transfer jumlah yang disiapkan ke dalam rekening. Sehingga Anda bisa memiliki dana tambahan di tengah kondisi ekonomi yang tidak menentu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya