Semarangpos.com, SEMARANG — Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo, sudah terlihat mengayuh sepeda berkeliling Kota Semarang, Minggu (23/12/2018) pagi. Namun, kali ini sepeda yang dikayuh orang nomor satu di jajaran Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah (Jateng) itu bukan sepeda gunung seperti yang kerap digunakan, tapi sepeda tua atau yang popular dikenal sebutan ontel.
Usut punya usut, Ganjar ternyata tengah mengikuti kegiatan bertajuk Ontel Kebangsaan. Kegiatan yang diinisiasi Komunitas Sepeda Tua Indonesia (Kosti) itu bertujuan untuk menjaga kerukunan umat beragama.
Promosi BRI Group Berangkatkan 12.173 Orang Mudik Asyik Bersama BUMN 2024
Sesuai tujuannya, untuk menjaga kerukunan umat beragama, Ganjar bersama peserta lainnya mengayuh sepeda ke beberapa tempat ibadah di Kota Semarang. Mula-mula ia mengayuh sepeda dari kompleks perkantoran Pemprov Jateng di Jl. Pahlawan menuju Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT) untuk menjemput K.H. Nur Achmah.
Setelah itu, ia pun mengayuhkan sepeda ke Gereja PIB yang ada di Kota Lama atau Gereja Blenduk, untuk menjemput perwakilan tokoh Kristen. Setelah dari Gereja Blenduk, Ganjar dan peserta lainnya langsung menuju ke Sampookong menjemput perwakilan tokoh Budha dan Konghucu.
Perjalanan rombongan pencinta ontel itu kemudian berlanjut ke Katedral Keuskupan Agung Semarang untuk menjemput Uskup Agung Semarang, Rama Robertus Rubiyatmoko atau yang akrab disapa Rama Rubi.
“Mereka bercerita semangat kebangsaan ini diwujudkan melalui aktivitas ngontel bersama. Yang luar biasa bukan ngontel-nya, berkumpulnya masyarakat seluruh Indonesia dengan tema kebangsaan,” kata Ganjar seusai acara Ontel Kebangsaan.
Ganjar menambahkan masyarakat Jateng tidak hanya bicara soal konsep, tapi juga mengimplementasikan kerukunan melalui sebuah kegiatan. Akhirnya persaudaraan pun terjadi di antara mereka yang hobi ngontel, berkumpul dan bisa bergandengan tangan dengan berbagai umat yang ada di Jateng.
“Betapa bahagia dan bangga, campur aduk rasanya. Kita olahraga, raganya sehat dan nilai kebangsaan tadi membuat jiwa kita sehat. Maka dua itu yang membuat bangsa kita kuat. Kita merawat kebhinekatunggalikaan dengan sangat baik, menghormati agama apapun dan sangat rukun. Tadi sumringah semua. Plus sepeda ontelnya berkumpul, ternyata sepedanya tua dan mahal betul,” katanya.
Sekitar 10 ribu pesepeda ontle dari berbagai provinsi memang tumplek blek memenuhi ruas-ruas utama jalanan Kota Semarang mengayuh sepeda antiknya masing-masing. Dari merek Gazelle, Fongers sampai Simplek Amsterdam, sepeda yang ditunggangi oleh Ganjar. Berbeda dengan yang dia kayuh saat ini, ontel milik Ganjar ketika masih jadi pelajar dan mahasiswa cukup jelek karena tidak bermerek.
“Rasanya sama saja, tapi sepeda yang saya pakai ini yang bagus dan pernah saya pakai Semarang – Grobogan dulu sama onteler-onteler ini,” katanya.
Sepanjang ngontel Ganjar dan tokoh lintas agama tersebut terlihat berbincang dan saling melempar tawa.
Rama Rubi mengatakan persaudaraan saat ngontel bareng ini sangat kental. Bahkan dirinya bersama pemuka lintas agama dan Gubernur Jateng bertekad menjadikan acara ini sebagai agenda tahunan.
“Senang karena paseduluran yang raked banget. Kami sangat semangat ingin membuat acara seperti ini setiap tahun depan. Santai tapi akrab kekeluargaan. Indonesia banget,” katanya.
KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya