SOLOPOS.COM - Ilustrasi deteksi mandiri kanker payudara. (Freepik.com)

Solopos.com, SOLO-Sebelum terlambat, ketahui bagaimana cara deteksi mandiri kanker payudara seperti dilakukan Nunung Srimulat. Simak ulasannya di info sehat kali ini.

Nunung Srimulat sebenarnya sudah merasakan gejala awal kanker payudara berupa benjolan.  “Awalnya tuh cuman ada kayak benjolan kecil. Awalnya kupikir ah biasalah ga mungkin ke situ [kanker payudara]. Bangun tidur kuraba tapi semakin kesana makin lama kok makin gede? Dan dari keluargaku kan ada riwayat kanker, aku akhirnya mikir ke sana,” tuturnya dikutip dari kanal Youtube Indosiar pada Jumat (3/2/2023).

Promosi Tenang, Asisten Virtual BRI Sabrina Siap Temani Kamu Penuhi Kebutuhan Lebaran

Nunung Srimulat mengaku juga merasakan kesakitan di tubuhnya. “Mengganggu banget, bawa tas di sini sakit, sakit banget. Baru aku ngomong ke suamiku. Suamiku bilang ya sudah ke dokter. Pas datang ke dokter, kok kebetulan yang mengoperasi kakak saya. Terus diraba-raba wsama dokter, wah kayaknya ada mengarah ke sana bu coba di USG dan mamografi dan hasilnya mengarah ke sana kata dokter,” ujar Nunung Srimulat.

Deteksi dini secara mandiri kanker payudara menjadi hal yang wajib dilakukan bagi setiap wanita. Semakin dini penyakit ini terdeteksi, semakin cepat pula penanganan yang dapat dilakukan untuk mencegah penyebaran yang mungkin terjadi. Namun, bagaimana langkah yang tepat untuk mendeteksi dini kanker payudara? Untuk lebih lengkapnya baca ulasan berikut ini!

Banyak wanita yang bingung terhadap gejala yang dirasakannya, apakah disebabkan oleh kanker payudara atau menstruasi. Faktanya, perasaan berbeda dirasakan pada payudara wanita yang tengah memasuki periode dengan mengidap penyakit berbahaya ini. Wanita akan merasa bahwa payudara mengencang dan lebih padat, hingga disertai pembengkakan pada puting serta area di sekitarnya. Lalu, bagaimana cara yang tepat untuk mendeteksi kanker payudara sedini mungkin?

Pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) dapat dilakukan dengan menggunakan tangan dan penglihatan untuk memeriksa apakah terdapat perubahan fisik pada payudara. Proses ini pemeriksaan ini dilakukan supaya semua perubahan yang mengarah pada kondisi yang lebih serius bisa segera ditangani.

Waktu yang tepat untuk melakukan SADARI adalah beberapa hari setelah periode menstruasi berakhir. Pada masa menstruasi, kadar hormon berfluktuasi sehingga menyebabkan perubahan pada tubuh, termasuk payudara mengencang.

Berikut ini cara deteksi dini secara mandiri kanker payudara yang bisa dilakukan di rumah seperti dikutip dari halodoc.com pada Selasa (7/2/2023):

1. Pemeriksaan di Depan Cermin

Kamu hanya membutuhkan cermin dan pencahayaan ruangan yang baik. Berdirilah di depan kaca, lalu buka pakaian dari pinggang ke atas. Perhatikan dengan seksama kondisi payudara kamu. Kebanyakan wanita umumnya memiliki ukuran payudara yang tidak sama besarnya. Kemudian, coba berdirilah dengan lengan di samping tubuh.

Perhatikan bentuk, ukuran, dan apakah ada perubahan seperti permukaan, warna kulit, dan bentuk puting payudara. Periksa juga apakah terdapat cairan yang keluar dari puting dengan cara menempatkan jempol dan jari telunjuk di sekitar puting, lalu tekan perlahan. Ulangi pada payudara yang lain.

2. Saat mandi

Deteksi mandiri kanker payudara juga bisa dilakukan saat mandi. Kamu bisa memeriksa payudara saat mandi. Busa sabun bisa memudahkan pergerakan tangan untuk memeriksa benjolan atau perubahan payudara. Gunakan jari untuk menekan-nekan bagian demi bagian dengan lembut.

3. Berbaring

Pemeriksaan SADARI bisa dilakukan dengan cara berbaring sebab saat berbaring, payudara menjadi melebar dan memudahkan untuk diperiksa. Sambil berbaring, kamu bisa menempatkan gulungan handuk atau bantal kecil di bawah pundak. Gunakanlah losion untuk memijat payudara dan pijatlah dengan gerakan sesuai arah jam.

Lakukan hingga seluruh permukaan payudara hingga ke puting selesai teraba. Hal yang perlu diperhatikan saat dan setelah melakukan pemeriksaan adalah tetap tenang jika mendapati perubahan pada payudara. Meski harus tetap waspada, tetapi sebagian besar perubahan fisik tidak selalu mengarah pada kanker. Diperlukan pemeriksaan lebih lanjut untuk mendiagnosis kelainan ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya