SOLOPOS.COM - Ilustrasi korban perundungan. (Freepik.com)

Solopos.com, SOLO–Aksi bullying masih saja terjadi di lingkup pergaulan dan sekolah seperti terjadi di Malang, karena itu penting sekali bagi orang tua mengetahui cara cegah anak jadi korban perundungan di sekolah. Simak ulasannya di tips parenting kali ini.

Belum lama ini terdapat sebuah video yang beredar di Twitter, dimana seorang siswa yang yang melakukan perundungan terhadap temannya dengan cara ditendang dibagian kepala. Bahkan video ini sempat viral dan heboh, bahkan membuat warganet geram dengan tingkah sang pelaku.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Tak hanya itu, korban perundungan bahkan sempat dibawa k rumah sakit karena pingsan setelah ditendang oleh pelaku. Meski masih masa di bawah umur, banyak yang berkomentar bahwa siswa yang melakukan perundungan harus diberi hukuman untuk memberi efek jera dan bahkan banyak yang membujuk agar orang tua korban jangan memberi damai kepada pelaku.

Melihat kejadian ini pasti setiap orang tua lebih cemas, khawatir, dan takut jika anak mereka menjadi sasaran korban perundungan. Bahkan saat ini masih banyak kasus perundungan di lingkungan sekolah yang terjadi dan korban bahkan diancam untuk tidak memberitahukan kepada orang tuanya tentang kejadian ini. Oleh karena itu, mulai dari sekarang ajarkan anak agar dapat membela diri jika terjadi perundungan di sekolah.

Ekspedisi Mudik 2024

Baca Juga: Perundungan Kelewat Batas, Kepala Siswa SMP Ditendang hingga Pingsan

Dikutip dari halodoc.com, Kamis (24/11/2022), berikut ini cara mencegah anak tidak jadi korban perundungan di sekolah:

1. Mengajari Anak Bahasa Tubuh yang Percaya Diri

Cara pertama adalah dengan mengajarkan anak tentang bahasa tubuh dengan percaya diri. Terkadang anak-anak yang membungkuk dan cenderung mengalihkan pandangannya terlihat lemah. Bahkan hal ini bisa mengakibatkan anak menjadi sasaran pelaku perundungan di sekolah. Oleh karena itu ajari anak melalui bahasa tubuh dengan cara berikut ini:
• Berjalan langsung ke arah yang ingin dituju secara tegas dan ajari anak untuk berjalan dengan bahu ke belakang serta mata menghadap ke atas bukan ke bawah.
• Ajari anak untuk melakukan kontak mata dengan cara yang netral (tidak agresif) dengan orang-orang di sekitarnya.
• Mengajarkan anak untuk tersenyum dengan orang lain juga bisa untuk meningkatkan harga diri dan mencegah anak menjadi sasaran bullying.
• Ajarkan anak untuk bicara dengan suara yang netral dan tenang. Bahkan berikan penjelasan agar tidak perlu menanggapi komentar tidak baik oleh teman-temannya.

Baca Juga: Siswa SD di Malang Dianiaya Kakak Kelas, Ortu: Anak Saya Alami Muntah & Kejang

2. Dorong Anak untuk Selalu Berkelompok

Cara berikutnya adalah dengan memastikan atau mendorong anak untuk berkelompok dengan teman-temannya di sekolah. Hal ini dilakukan karena pelaku perundungan umumnya tidak menargetkan sekelompok anak. Jika anak tidak bisa mendapatkan teman berkelompok, dorong anak untuk tetap berteman meski hanya satu teman dekat saja.

3. Ajari Anak Peka Terhadap Lingkungan Sekitar

Selain mendorong anak untuk berkelompok dengan teman-temannya, selanjutnya adalah mengajarkan anak untuk peka terhadap lingkungan sekitarnya. Hal ini dikarenakan insting seseorang terkadang tidak pernah bohong. Beritahukan kepada anak untuk segera menjauhi atau meninggalkan daerah yang dirasa oleh instingnya bahwa ada yang tidak beres. Bahkan jika anak terpaksa melewati daerah itu, beritahukan agar anak lewat daerah tersebut dengan tubuh yang percaya diri, suara tegas, dan berbicara dengan orang lain.

4. Beritahu Anak Meninggalkan Tempat saat Suasana Tidak Menyenangkan

Cara selanjutnya adalah memberitahukan anak untuk segera meninggalkan tempat jika suasana tidak menyenangkan atau bahkan sudah tidak terkendali. Dan beritahukan kepada anak untuk supaya tidak berkelahi dengan teman-temannya. Yakinkanlah juga bahwa meninggalkan atau lari dari situasi tersebut bukan tindakan seorang pengecut.

Jelaskan pada anak bahwa lebih baik lari daripada berkelahi, karena akan memicu kekerasan dan menyebabkan cedera. Bahkan anak bisa segera memberitahukan kepada guru bahwa situasi perundungan telah terjadi.

5. Mengikuti Kelas Bela Diri

Langkah berikutnya adalah orang tua bisa membujuk dan mendaftarkan anak untuk mengikuti kelas bela diri, seperti pencak silat atau taekwondo. Selain utnuk mengarjakan anak pertahan diri, dengan mengikuti kels bela diri akan membuat anak lebih percaya diri dan dapat mengendalikan dirinya sendiri. Jika anak sudah menjalani kelas bela diri, maka diharapkan anak dapat menerapkan teknik pertahanan diri sebagai perlindungan saat diserang. Bahkan ingatkan anak untuk menggunakan keterampilan bela diri hanya untuk kebaikan dan bukan untuk sebaliknya.

Baca Juga: Pendeta di Klaten Ungkap Ada Pencandu Narkoba Berawal dari Korban Bullying

6. Menjadi Lebih Baik

Cara terakhir untuk tidak menjadi korban bullying adalah dengan menjadi lebih baik, seperti menjadi siswa yang berprestasi. Karena pada umumnya pelaku perundungan memiliki kekurangan atau merasa iri dengan korban, seperti kurang pandai, memiliki penampilan di bawah standar, atau hal-hal lainnya. Oleh karena itu dengan menjadi pribadi yang lebih baik lagi akan membuat pelaku menjadi ragu untuk melakukan perundungan. Bahkan hal ini lebih baik daripada menanggapi dengan perkelahian atau adu mulut.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya