SOLOPOS.COM - Sebuah wastafel terpasang di halaman Kantor BRI Cabang Sragen, Sabtu (21/11/2020). (Solopos.com/Moh. Khodiq Duhri)

Solopos.com, SRAGEN -- Dua unit wastafel portabel dengan sabun cair dan pengering telapak tangan terpasang di halaman Kantor BRI Cabang Sragen. Di samping wastafel itu, tertera papan bertuliskan kawasan wajib masker.

Pada bagian pintu masuk, juga terdapat hand sanitizer yang bisa dipakai pengunjung bank. Penyediaan sejumlah peranti tersebut menjadi bagian dari upaya BRI Cabang Sragen menekan persebaran virus corona.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Sebelum masuk kantor, semua pengunjung BRI Cabang Sragen diwajibkan mematuhi protokol kesehatan. Setelah dipastikan sudah mencuci tangan dan memakai masker, pengujung akan dites suhu tubuhnya menggunakan thermo gun oleh petugas satpam. Selanjutnya, pengunjung akan diarahkan duduk di ruang tunggu yang sudah didesain supaya masing-masing bisa menjaga jarak.

Kantor BPR BKK Karangmalang Cabang Plupuh Sragen Terbakar

“Kami sengaja membatasi antrean. Yang boleh masuk di ruang antrean hanya 15-20 orang. Lainnya nunggu di luar, namun tetap menjaga jarak,” papar Manajer Bisnis Mikro BRI Sragen, Andri Rupasampana, kepada Solopos.com, Sabtu (21/11/2020).

BRI Sragen juga mewajibkan karyawan memakai masker atau face shield saat melayani nasabah. Masing-masing meja layanan juga sudah diberi pembatas berupa lapisan akrilik bening. Peranti itu sengaja dipasang demi menjaga jarak antara nasabah dengan karyawan.

Minta Bantuan

Sebagai kantor perbankan yang selalu ramai dikunjungi, BRI Sragen perlu membentengi karyawan dari paparan Covid-19. Salah satu caranya ialah dengan memperketat protokol kesehatan, terutama menyangkut 3M yakni memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan dengan sabun. Tidak hanya di kantor cabang, protokol kesehatan tersebut diberlakukan di semua kantor unit dan kantor cabang pembantu.

Pecah Rekor! Kasus Positif Covid-19 di Sragen Tambah 55 Sehari, 2 RSUD Penuh

Ada kalanya jumlah pengunjung BRI Sragen membeludak. Hal itu pernah terjadi dalam proses pencairan bantuan pelaku usaha mikro (BPUM). Hampir di setiap kantor unit selalu disesaki oleh warga yang ingin mencairkan bantuan.

“Setiap pencairan BPUM, biasanya kami berkoordinasi dengan Polsek setempat untuk menertibkan prosesnya. Harapannya, warga tetap mau menjaga jarak demi mencegah penularan virus,” papar Andri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya