SOLOPOS.COM - Bus armor berbasis truk Iveco Trakker 380 4×4 mampu mengangkut hingga 60 karyawan PT Freeport Indonesia. (Bisnis)

Solopos.com, JAKARTA-PT Freeport meningkatkan keamanan dengan menyediakan armada antipeluru bagi karyawannya. Armada antipeluru itu seperti mobil SUV Toyota Land Cruiser dan bus armor.

Penembakan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua sering kali terjadi di wilayah tambang PT Freeport Indonesia. Untuk mengantisipasi itu, perusahaan menyediakan armada antipeluru guna mengangkut karyawan.

Promosi Pramudya Kusumawardana Bukti Kejamnya Netizen Indonesia

Peristiwa penembakan terhadap bus karyawan Freeport nyaris terjadi dalam setiap tahun pada rentang 2009-2021. Pada tahun lalu, penembakan bus karyawan oleh KKB Papua nihil terjadi hingga saat ini.

Kejadian terakhir pada 17 September 2021 yang dilaporkan bahwa orang tak dikenal (OTK) memberondong konvoi bus karyawan Freeport dari Timika, Mimika, Papua, saat menuju Tembagapura.

Tidak ada korban jiwa dalam kejadian itu. Penembakan besar terjadi pada 2020. Pada awal tahun, 13 Januari 2020, terjadi penembakan terhadap bus karyawan yang diduga dari KKB. Peristiwa itu terjadi pada pagi hari saat rombongan bus karyawan Freeport sedang bergerak dari kota Tembagapura Mile 68 menuju Terminal Gorong-gorong, Kota Timika, Mimika, Papua.

Ketika berada di Mile 53, rombongan bus ditembaki KKB. Dua bulan berikutnya, tepatnya pada 30 Maret 2020 terjadi penembakan berdarah di Kuala Kencana, perumahan bagi karyawan Freeport di Timikia, Mimika, Papua. Penembakan itu mengakibatkan seorang karyawan Freeport yang merupakan warga negara asing tewas.Penembakan tersebut juga mengakibatkan dua WNI yang juga karyawan Freeport mengalami luka-luka.

Seringnya kejadian tersebut membuat Freeport meningkatkan keamanan. Salah satunya dengan menyediakan armada antipeluru bagi karyawan Freeport di Tembagapura. Armada antipeluru itu terbagi atas bus dan kendaraan kecil, seperti mobil SUV Toyota Land Cruiser. Untuk kendaraan besar biasa disebut dengan bus armor, karena dilengkapi dengan pelindung bagi penumpangnya.

Bus armor biasa digunakan untuk mengangkut karyawan Freeport Indonesia dari Terminal Gorong-gorong dan Bandara Moses Kilangin, Timika, menuju Tembagapura, yang berjarak 80 kilometer atau sekitar 2,5-3 jam perjalanan. Selain itu, bus armor digunakan untuk mengangkut karyawan dari Tembagapura menuju ke lokasi tambang terbuka (open pit) dan tambang bawah tanah (under ground).

Untuk tambang open pit saat ini sudah ditutup, aktivitas kebanyakan konservasi lahan bekas tambang. Dalam setiap hari, konvoi bus menuju ke Timika-Tembagapura terjadi dua kali PP.

“Setiap konvoi bisa di atas 10 bus dan dikawal sama pihak keamanan menggunakan Land Cruiser,” kata Manager Internal Freeport Branco di Tembagapura, baru-baru ini.

Sejatinya, bus armor merupakan basis dari truk. Beragam merek truk yang digunakan, seperti Iveco Trakker hingga Western Star. Bak belakang truk tersebut disulap menjadi seperti karoseri bus untuk membawa penumpang. Bus ini dibuat dengan pelat baja cukup tebal untuk menahan peluru dari KKB Papua. Pun dilengkapi dengan kaca antipeluru dengan warna gelap. “Tujuannya biar enggak kelihatan dari luar,” kata Sukri, salah satu pengemudi PT Freeport.

Kendati dibekali dengan armor, sopir bus tetap menadapat tambahan perlindungan berupa rompi anti peluru hingga helm. Posisi sopir terpisah dengan penumpang. Komunikasi terhubung melalui speaker. Komunikasi dapat dilakukan dua arah.

 

Spesifikasi truk Iveco Trakker dan Western Star

Bus karyawan yang menggunakan basis dari truk Iveco Trakker 380 4×4 kepala berwarna putih. Tiap unit bus buatan Italia tersebut bisa menampung 56-60 penumpang. Iveco Trakker 380 diketahui menggunakan mesin yang memiliki tenaga 380 hp di 1.500-1.900 rpm, dan torsi 1.800 Nm di 900-1.400 rpm.

Adapun Western Star atau biasa disebut Western Star Optimus Prime, karena mirip dengan penampakan Optimus Prime di film Transformers, berasal dari Portland, Amerika Serikat.

Seri yang dipakai untuk moda transportasi tambang adalah seri 6900XD. Secara tampilan, truk ini terkesan lawas, tetapi performa garang di tanjakan curam. Kendaraan ini mampu membawa beban sampai 200 ton. Untuk spesifikasi dump truck bisa menggendong beban sampai 36 ton.

Kemampuan melaju di lintasan dengan ketinggiaan dapat mencapai 1.900 meter di atas permukaan laut. Bahkan, Bisnis menjumpai kendaran ini melintas ke Grasberg dengan ketinggian di atas 4.000 meter.

Hal itu karena didukung mesin yang andal. Ada tiga pilihan mesin untuk seri 6900XD; Detroit Diesel DD15 14.800 cc (455-505 dk), Detroit Diesel DD16 15.600 cc (500-600 dk), dan Cummins X15 15.000 cc (400-606 dk).

Western Star memberikan sejumlah opsi juga untuk formasi rodanya, mulai dari 6×4 sampai 10×6. Begitu juga dengan pemakaian sasisnya, gardan depan maupun belakang, suspensi depan-belakang, maupun kapasitas tangki bahan bakarnya.

Artikel ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul “Mengintip Armada Antipeluru Freeport untuk Menangkal KKB Papua”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya