SOLOPOS.COM - Komunitas pesepeda Solo Brompton Owners menggelar halalbihalal di Saudagar Coffee and Lounge, Laweyan, Solo, Sabtu (4/7/2020). (Solopos/Farida Trisnaningtyas)

Solopos.com, SOLO -- Komunitas pemilik sepeda Solo Brompton Owners atau Sobo menggelar halalbihalal untuk kali pertama di Saudagar Coffee and Lounge Laweyan, Solo, Sabtu (4/7/2020) pagi. Acara ini diikuti 60-an peserta dari Soloraya.

Ketua Sobo, Bambang Ariawan, mengatakan acara halalbihalal ini sekaligus menjadi ajang silaturahmi dan saling mengenal satu sama lain.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Ya, ini halalbihalal pertama kami setelah Sobo terbentuk sekitar setahun terakhir. Anggota resmi kami ratusan orang, tapi yang hadir kali ini 60-an orang,” ujarnya saat ditemui Solopos.com, Sabtu.

Bambang menjelaskan agenda komunitas pemilik sepeda Brompton di Solo diawali gowes bareng dari titik kumpul Ngarsopuro. Setelah itu, rombongan gowes menuju Saudagar Coffee and Lounge di Kampung Batik Laweyan.

Halalbihalal diisi dengan agenda ramah tamah dan saling memperkenalkan diri satu sama lain. Menurutnya, anggota Sobo terdiri dari berbagai latar belakang dan berasal dari wilayah di Soloraya. Mulai dari pengusaha, karyawan swasta, hingga para dokter.

“Kegiatan rutin kami gowes setiap Rabu dan Minggu, dengan rute yang berbeda-beda. Kalau Rabu itu biasanya long ride, misalnya ke Karanganyar, Sukoharjo, sementara Minggu kami seringnya ke Waduk Cengklik,” imbuhnya.

Protokol Kesehatan

Meskipun sering berkumpul dan mengadakan kegiatan bersama, komunitas pemilik sepeda Brompton Solo tetap mengedepankan protokol kesehatan jika gowes. Hal itu untuk mencegah penularan Covid-19.

Pesilat Remaja Gatak Sukoharjo Meninggal: Setelah Periksa 20 Anggota PSHT, Polisi Siapkan Rekonstruksi

Tak lupa, mereka juga memanuhi aturan lalu lintas ketika melintas khususnya di jalan raya. Menurutnya, para anggota sadar diri untuk menerapkan protokol kesehatan di masa seperti ini. Misalnya, memakai masker saat gowes, hingga tak berkerumun.

“Kami memang berkelompok saat gowes, tapi tak berkerumun. Misalnya, kami mampir warung makan, kami pastikan dulu ramai atau tidak. Kalau sepi baru kami masuk. Kalau grup kami kan tahu asalnya dari mana, sementara jika berkerumun banyak dengan lainnya di warung, kami enggak tahu mereka dari mana kan,” ungkapnya.

Update Covid-19 Indonesia: Pasien Positif Tambah 1.209, Total 64.958 Kasus

Salah satu anggota Sobo, Wiyono, mengaku bergabung dengan komunitas ini sejak setahun terakhir. Menurutnya, banyak manfaat yang didapatnya, seperti memperbanyak teman dan berolahraga.

“Tentunya badan kita jadi sehat karena rajin olahraga dengan bersepeda ini,” jelas pedagang Pasar Klewer ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya