SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/google image)

Begal Sleman pekan ini dimulai dengan mencari karyawan penutup boks truk.

Harianjogja.com, SLEMAN – Polsek Ngemplak, Sleman belum menemukan titik terang terkait kasus pembegalan menimpa sopir truk toko berjejaring yang terjadi, Sabtu (16/5/2015) sore. Polisi masih mencari karyawan toko yang menutup boks truk terakhir kali sebelum akhirnya meninggalkan toko. (Baca Juga : BEGAL SLEMAN : Berseragam Polisi, Pelaku Begal Sopir Truk, Korban Dibuang di Bulak)

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kapolsek Ngemplak Kompol Triadi menjelaskan pihaknya telah melakukan konfirmasi kepada manajemen perusahaan toko berjejaring. Hasilnya akibat pembegalan itu perusahaan mengalami kerugian sekitar Rp56 Juta. Karena dua brankas dari dua toko yang dititipkan kepada sopir atau korban dibawa kabur pelaku.

Ekspedisi Mudik 2024

“Kami sudah konfirmasi dan benar bahwa dua kotak hilang, itu berisi sekitar Rp56 Juta,” ungkap Kapolsek, Minggu (17/5/2015).

Sebelumnya sebuah truk ekspedisi makanan dari salahsatu perusahan toko berjejaring menjadi korban pembegalan di Dusun Cokrogaten, Bimomartani, Ngemplak, Sleman. Truk itu dibegal dalam perjalanan pulang dari mensuplai makanan di dua toko yaitu Jalan Godean dan Jalan Wates, Kota Jogja. Pelaku menggunakan modus seperti aparat kepolisian dengan berseragam lengkap. Sopir bernama Wahyu Tianto sempat diikat dan lakban kemudian dibuang tak jauh dari lokasi kejadian.

Triadi mengatakan telah memeriksa dua saksi, sopir dan karyawan. Dari sopir ia mendalami cerita di sekitar lokasi kejadian. Menurutnya sopir telah melaksanakan tugas sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP) dari perusahaan. Bahwa tidak mengetahui jumlah uang dan tak membawa kunci brankas berisi uang yang dititipkan di dalam boks truk yang dikemudikan.

Saksi lain yang sudah diperiksa yaitu karyawan toko di lokasi suplai makanan. Tujuannya untuk mencari siapa yang menutup pintu boks truk tersebut. Mengingat pelaku dengan mudah membuka pintu boks bagian samping yang diduga tidak terkunci. Sehingga dengan mudah pula mengambil dua brankas berisi uang tunai.

“Kami masih mencari siapa yang menutup boks truk itu,” ujarnya.

Guna mensinkronkan antara keterangan saksi dan olah TKP, pihaknya juga memeriksa dua CCTV toko. Utamanya di toko yang terakhir kali disuplai barang. Pemeriksaan rekaman CCTV itu untuk melihat posisi pintu boks truk bagian samping. Meski demikian hasilnya belum maksimal. Karena saat truk tiba dan meninggalkan toko, telah berlangsung kegiatan lomba mewarnai. Sehingga truk yang melintas tidak secara keseluruhan tidak tercover kamera CCTV.

“Jadi mundurnya truk itu tidak sampai ke area kamera, karena ada kegiatan lomba di toko tersebut,” kata dia.

Triadi belum bisa menyimpulkan adanya dugaan pelaku yang melibatkan orang dalam. Karena proses penyelidikan masih berlangsung. Pihaknya juga akan memeriksa karyawan lain serta saksi warga yang menemukan korban Wahyu Tianto.

“Menurut warga memang korban dalam keadaan terikat dan dilakban mulutnya,” ucap dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya