SOLOPOS.COM - Ilustrasi begal bersepeda motor (stormfront.org)

Begal menjadi perhatian member grup Facebook Media Informasi Kota Semarang (MIK Semar).

Semarangpos.com, SEMARANG – Maraknya begal di Kota Semarang belakangan ini menimbulkan keresahan masyarakat di Kota Lumpia itu. Terlebih lagi, dalam aksi kejahatan itu tak jarang timbul korban jiwa.

Promosi Usaha Endog Lewo Garut Sukses Dongkrak Produksi Berkat BRI KlasterkuHidupku

Melalui Grup Facebook Media Informasi Kota (MIK) Semarang (Semar), warga yang tergabung sebagai member pun membuat jajak pendapat tentang  lokasi mana saja yang dianggap rawan begal dan perlu dihindari saat malam hari. Dari sekian banyak lokasi yang disebutkan, Jl. Soekarno Hatta menjadi kawasan yang dianggap paling rawan.

Jajak pendapat terkait jalur atau kawasan paling rawan aksi begal itu kali pertama dicetuskan pengguna akun Dodie Mahesa Jenar, Sabtu (22/10/2016) malam. “Sharing yuk teman-teman…. kawasan atau daerah mana di Semarang yg dirasa menurut kalian rawan begal, plus alasan dan bagaimana solusi yg kalian inginkan? contoh sigar bencah, alasan lampu penerangan kurang, solusi setiap 5menit patroli polisi riwariwi di tkp. Thanks,” tulis pengguna akun Dodie Mahesa Jenar sambil mengunggah foto jalan raya di Sigar Bencah, Tembalang.

Unggahan pengguna akun Dodie Mahesa Jenar ini pun langsung mendapat perhatian dari netizen member Grup MIK Semar. Tercatat ada 160 lebih pengguna akun Facebook yang tergabung sebagai member MIK Semar memberikan like. Sementara, 150 member lainnya memberikan komentar.

Mayoritas dari para member itu menunjuk Jl. Soekarno-Hatta sebagai daerah yang paling rawan pembegalan di Semarang. Sementara, sisanya banyak yang menunjuk lokasi berbeda-beda, seperti Jl. dr. Cipto, Kebonagung, daerah Gunungpati, Jatibarang, hingga Jembatan Layang Bangetayu, Genuk.

“Arteri soekarno hatta Usm,” jawab pengguna akun Tika Dewi.

“cocok mbak dr jmbatan kanal timur sampe usm,” tulis pengguna akun Defi Hastuti.

“Daerah gunungpati rawan begal soale sepi,” imbuh pengguna akun W Harmono.

“alteri soetta.. minim penerangan ska bwt ugal”an rawan begal haruss ada poss polisi+polisi 24 jaga disana,” sambung pengguna akun Safna Waee.

“Sigar bencah (jalan bergelombang, penerangan kurang, rawan begal nyata maupun gaib), jalan jatibarang (pucung, penerangan kurang, jalan licin, banyak yang bilang ada begal, jalannya juga berkelok tajam),” tulis pengguna akun Mochammad Fajry Fadhillah.

“Arteri soekarno hatta… Saya pnah kejambretan untung ga di begal… Biasanya ank2 preman pd nongkrong daerah msjd agung katanya stlah ketangkep polisi.. Mreka mabok dlu lah, dll,” tulis pengguna akun Ulya Konitha berdasarkan pengalamannya.

“Jln Sampookong arah phapros [Jl. Simongan], gelap dan pernah lihat ada pembegalan disana,” adu pengguna akun Yandra.

“Jln. Dr cipto bos..wes sering kejadian tp jarang aq weruh polisi sing patroli..pdhl yo jalan satu arah sakjane tp gak pernah ono patroli yen di atas jam 12 malem.. [Jln. Dr. Cipto, bos. Sudah sering kejadian tapi jarang lihat polisi yang berpatroli. Padahal jalan satu arah sebenarnya tapi enggak ada patroli kalau di atas jam 12 malam].,” tulis pengguna akun Resa Raditya.

“Pamulasih [Pamularsih] udah beberapa kali ada penjambretan,” aku pengguna akun Arman Rizal.

Mayoritas netizen member Grup MIK Semar ini pun berharap agar aparat kepolisian di Semarang segera bertindak memberantas para begal itu. Mereka berharap polisi sebagai abdi masyarakat bekerja lebih giat dengan menerapkan patroli 24 jam dan mengisi pos-posnya yang selama ini acap kali kosong. Seperti yang diutarakan pengguna akun Abd.

“polisi neng pos lantas kyo part time og, cuma smp sore paleng mentok smp isyak wes do budal, jane sing neng tmpat rawan siaga 24 jam [Polisi di pos lantas seperti kerja paruh waktu, cuma sampai sore maksimal setelah isya sudah pada pulang, seharusnya du tempat rawan siaga 24 jam],” tulis pengguna akun Abd.

“Polantas e Kon dadi polisi sing musuh begal korps serse ato intel.. Dadi polantas sitik wae… Tarik k serse , Intel atau Sabara yg lgsung musuh begal… Ora musuh wong biasa...[Polantasnya disuruh jadi polisi yang memerangi begal dari korps serse atau intel. Jadi polantasnya sedikit aja. Tarik ke serse, intel atau sabhara yang langsung memusuhi begal. Jangan cuma memusuhi masyarakat biasa],” sambung pengguna akun Ipung Daru S.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya