SOLOPOS.COM - Ahmad Farid Umar Assegaf. (Istimewa)

Solopos.com, SOLO -- Polemik terkait cuitan Permadi Arya atau Abu Janda yang dinilai sebagai ujaran kebencian beberapa hari terakhir cukup menyita perhatian publik termasuk kalangan Ikatan Aktivis 98 Solo.

Seperti diberitakan sejumlah media online, Ikatan Aktivis 98 akan mengerahkan 1.000 pengacara untuk membantu advokasi hukum terhadap Abu Janda di kepolisian.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Namun sikap berbeda ditunjukkan seorang aktivis 98 Kota Solo bernama Ahmad Farid Umar Assegaf. Kepada Solopos.com, Ahmad meminta Polri bersikap tegas terhadap Adu Janda. Pernyataan-pernyataan Abu Janda ia nilai sudah meresahkan.

Baca Juga: Sempat Enggak Percaya, Warga Sragen Menang Undian Rp80 Juta Dari Telkom

“Intinya saya minta kepada Kapolri baru, Pak Listyo Sigit Prabowo, ini ujian pertama untuk menangani masalah dengan serius. Abu Janda sudah sangat meresahkan. Pernyataan-pernyataannya provokatif,” ujar dia, Selasa (2/2/2021).

Aktivis 98 Solo itu lantas membandingkan sikap Polri dalam menangani permasalahan Habib Rizieq Sihab (HRS) dengan kasus Abu Janda. “Bila HRS dijadikan tersangka karena ujaran kebencian dan sebagainya, lah Abu Janda ini kurang apa,” imbuhnya.

Membuat Resah

Menurut Farid, konten-konten Abu Janda di channel Youtube-nya selama ini sering kali membuat resah masyarakat. Yang terbaru, ia melanjutkan, Abu Janda menyebut Islam agama pendatang, agama arogan, dan menghina Natalius Pigai.

Baca Juga: Bahaya! Sungai Bengawan Solo Tercemar Mikroplastik dan Logam Berat, Dari Mana Asalnya?

“Ini sudah sangat keterlaluan. Bila Abu Janda tak ditetapkan sebagai tersangka, ini naif. Berarti hukum tidak adil. Saya minta Abu Janda dijadikan tersangka, diseret ke pengadilan supaya tak terjadi gejolak di masyarakat,” urainya.

Terkait perbedaan sikapnya dengan Ikatan Aktivis 98 yang menyatakan akan menyiapkan 1.000 pengacara untuk Abu Janda, Farid menyatakan tidak masalah. Menurutnya, ia mempunyai hak untuk mempunyai sikap yang berbeda.

Baca Juga: Belum Sehari Terpasang, Spanduk Protes Kondisi Underpass Makamhaji Sukoharjo Raib

“Kita semua tahu Abu Janda ini seperti apa. Bila teman saya di Jakarta mendukung sikap Abu Janda, boleh lah saya bersikap beda,” tegasnya.

Farid menilai kasus Abu Janda merupakan ujian pertama Kapolri Jendral Listyo Sigit Prabowo. Kapolri menurutnya harus bisa menunjukkan profesionalitas dengan bersikap adil dalam setiap kasus.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya