Beda Kasus, Pengacara First Travel Dipolisikan Soal Dana Umrah

Pengacara First Travel, Deski, dipolisikan sejumlah jemaah soal dana umrah, namun berbeda dari kasus yang membelit biro itu.

Solopos.com, JAKARTA — Pengacara tersangka kasus penipuan First Travel, Deski, dipolisikan oleh sejumlah orang terkait kasus dana umrah. Namun, pelaporan itu berbeda dengan perkara yang ditangani Deski, yakni First Travel.

Promosi Kisah Petani Pepaya Raup Omzet Rp36 Juta/bulan, Makin Produktif dengan Kece BRI

Pelaporan Deski itu terjadi lantaran sejumlah orang merasa tertipu atas janji akan memberangkatkan sejumlah jemaah untuk umrah. Dirinya dilaporkan dalam kapasitasnya sebagai karyawan First Travel pada divisi legal complain.

“Dia laporkan dalam kasus tersendiri, ada yang laporkan dia sebagai karyawan, tetapi tidak bisa direalisasikan dan merasa ditipu,” kaya Kabareskrim, Komjen Pol Ari Dono Sukmanto di Gedung Bareskrim Polri, Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (1/11/2017), dikutip Solopos.com dari Okezone.

Menurut Ari, Deski telah meneken surat perjanjian tertulis yang dibuat per tanggal 19 Mei 2017. Dalam surat perjanjian tersebut dinyatakan akan memberangkatkan korban dengan umrah paket promo 2017 yang mendaftar melalui kantor franchise Kebon Jeruk. “Namun ternyata jadwal dan kuota keberangkatan yang dinyatakan Deski tersebut tidak terlaksana,” ungkap Ari.

Dalam kasus ini, dikatakan Ari, pihaknya telah meminta keterangan Deski atas laporan tersebut. Deski dicecar soal dana yang ada pada dirinya. “Sudah diwawancarai kemarin, apakah ada uang dan yang disembunyi oleh dia,” ucap Ari. Baca juga: First Travel Ganti Kuasa Hukum, Ini Alasannya.

Sekadar diketahui, Deski dilaporkan ke Polda Metro Jaya pada 7 Agustus 2017 lalu oleh Yan Diardi. Laporan itu diterima dengan nomor LP/3698/VIII/2017/PMJ/Dit.Reskrimsus. Kasusnya kemudian dilimpahkan ke Bareskrim Polri. Deski diduga melanggar tindak pidana TPPU UU No. 8/2010.