SOLOPOS.COM - Ilustrasi strop persebaran virus corona. (Freepik)

Solopos.com, SEMARANG – Ada perbedaan data kasus positif corona Jateng yang amat mencolok selama dua hari terakhir, Senin-Selasa (13-14/4/2020).

Berdasarkan data yang dirilis Kementerian Kesehatan per Selasa siang pukul 12.00 WIB, ada penambahan 75 kasus positif corona di Jateng. Jika kemarin ada 203 kasus positif corona di Indonesia, maka per hari ini jumlahnya bertambah menjadi 278.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Data tersebut berbeda jauh dengan kasus positif yang dipublikasikan di situs corona.jatengprov.go.id. Per Senin kemarin tercatat ada 191 kasus positif. Sementara pada hari ini bertambah delapan, menjadi 199 kasus.

Jika dibandingkan, maka data dari Kementerian Kesehatan pusat dengan di daerah soal kasus positif corona Jateng per hari ini selisih 79 kasus. Padahal kemarin selisihnya 12 kasus.

Update Corona 14 April 2020: 4.839 Kasus Positif di Indonesia, 10.000-an PDP, 1 Juta Lebih Jadi ODP

Kumlah kasus pasien positif yang meninggal juga berbeda. Data Kemenkes menunjukkan ada 26 kasus positif corona Jateng meninggal dunia.

Sementara jumlah kasus positif corona di situs corona.jatengprov.go.id tercatat ada 35 orang. Jadi, selisih data pusat dan daerah sebanyak 9 kasus.

Sampai saat ini Solopos.com masih berusaha meminta konfirmasi dari pihak Dinas Kesehatan Jateng. Maslah perbedaan data kasus positif Covid-19 di Jateng sebelumnya sudah pernah terjadi.

Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo mengaku terus melakukan perbaikan terhadap pembaruan data kasus corona di situs tersebut.

MUI: Puasa Ramadan Jadi Benteng Terhindar dari Corona

Data Harus Transparan

Sementara itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Senin kemarin meminta data informasi terkait kasus persebaran virus corona terintergrasi dengan baik.

"Terkait data informasi saya minta data-data informasi ini betul-betul terintegrasi semua kementerian masuk ke Gugus Tugas," kata Jokowi melalui video yang disiarkan langsung Sekretariat Presiden, Senin (13/4/2020).

Data itu termasuk orang dalam pemantauan (ODP). Jokowi meminta ODP, pasien dalam pengawasan (PDP), dan pasien positif Covid-19 terdata dengan baik dan terbuka untuk umum.

"Sehingga informasi itu semuanya ada. Baik mengenai jumlah PDP jumlah PDP di setiap daerah. Jumlah yang positif, jumlah yang meninggal, jumlah yang sembuh. Semuanya menjadi jelas dan terdata dengan baik. Harusnya ini setiap hari bisa di-update dan lebih tepat," katanya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya